13. Secret

285 178 492
                                    


Siap berapi-api di chapter ini?

🚫PART INI KURANG DISARANKAN UNTUK 18 KEBAWAH! TAPI TENANG AJA, CERITA INI BUKAN CERITA DEWASA KOK🙏🚫

___

Happy reading ...

***

Byur.

Ratu mengguyur Putra dan Xander dengan es itu, membuat keduanya mundur saat merasakan dingin di kepalanya.

"Udah? Udah, kan berantemnya?" tanya Ratu dengan galak.

"Sini lo ikut gue?" Ratu menarik Putra menjauh dari keramaian itu, membuat Xander hanya memandang kepergian keduanya.

***

Saat ini Putra bagaikan seorang anak yang sedang dibawa pergi oleh ibunya. Anehnya, cowok itu malah diam saja saat Ratu menariknya pergi menjauh dari kerumunan orang yang menonton kegiatannya barusan.

Sampai kemudian, keduanya sampai di depan toilet. Ratu yang melihat Putra hanya diam, lantas cewek itu mendorong Putra masuk ke dalam toilet.

"Kok lo malah diem sih? Sana bersihin rambut lo!"

Putra menghela napas pasrah, dengan cepat ia masuk lalu membasahi seluruh rambutnya yang baru saja disiram Ratu dengan es jeruk.

"Kemaren air mineral, sekarang es jeruk, besok-besok apalagi nih!" gerutu Putra saat keluar dari toilet.

"Gak usah banyak cingcong, sini ikut gue!"

"Duduk!" titah Ratu saat keduanya memasuki UKS.

"Kok lo lebih galak dari gue sih? Serem amat," keluh Putra saat Ratu mengambil kotak p3k.

"Diem! Gak usah ngomong!"

Putra menutup mulutnya rapat-rapat. Takut juga menghadapi Ratu yang sedang marah, kalau salah bicara bisa-bisa Ratu memenggal kepalanya sekarang juga.

"Aw! Aw! Anjir kasar banget sih!"

Ratu mendengus kesal, kapas yang ia gunakan untuk membersihkan luka di dahi dan sudut bibir Putra ia buang ke tempat sampah.

"Nih, lo obatin sendiri aja," Ratu menyerahkan kapas baru yang ia tuangkan obat merah pada Putra.

"Jadi bener, cowok yang tadi tuh pacar lo?" tanya Putra.

"Gue gak perlu jawab dua kali, kan?"

Putra menggeleng. "Oke, tapi lo tau nama cowok itu. Lo kenal sama dia?"

"Gue laper."

"Pertanyaan gue gak dijawab nih?"

"Gue laper," ulang Ratu, dan tentu saja membuat Putra cukup paham kalau Ratu tidak mau ditanyakan soal itu.

Putra tersenyum, cowok itu menarik ujung rambut Ratu lalu berdiri.

"Aw!"

"Yuk kantin?"

***

Siang ini terik matahari sangat menyengat. Ratu baru saja selesai latihan paskibra untuk hari senin yang akan datang.

Sekarang semua anggota sudah bubar barisan meninggalkan lapangan, hanya tersisa Ratu yang duduk sendiri di bawah pohon seraya mengipasi dirinya dengan peci yang tadi ia pakai.

"Ra."

Ratu tersentak mendengar sapaan itu, saat mendongak ke atas, pandangannya bertemu dengan Xander yang berdiri di hadapannya.

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang