YANG MASIH LANJUT BACA, WAJIB FOLLOW AKU!!
TOLONG YA VOTE-NYA JANGAN DIABAIKAN🤗 KOMENTARNYA JUGA GAK USAH NANGGUNG, SPAM AJA AKU IKHLAS☺
_____
Happy Reading...
***
Papan tulis putih yang beberapa menit lalu masih bersih, sekarang sudah dipenuhi dengan coretan-coretan angka dari tulisan tangan Bu Ratni.
Perempuan dengan sanggul khasnya itu tak henti berceloteh tentang materi yang dibahasnya. Percayalah, matematika itu sangat menakjubkan. Pelajaran ini bisa membuat rata-rata seluruh murid mendadak lelah meski di jam pelajaran pertama.
"Heh! Bengong aja lo! Lamunin Putra lo ya!" bisik Fera seraya menyenggol lengan Ratu.
"Apaan? Orang gue lagi merhatiin," elak Ratu. Padahal sudah jelas kalau sedari tadi Ratu memang sedang melamun.
Mendengar bisikan-bisikan iblis di belakangnya, lantas Gita menoleh. "Heleh, mulai bucin kan lo?"
Ratu mendelik ke arah cewek dengan kuncir kuda itu. "Dih, sok tau lo ya. Ngaca noh!"
Fera dan Gita, kedua cewek itu saling tatap sekilas, lalu kemudian terkekeh pelan. "Udah deh ngaku aja. Malu-malu dugong lo," kata Gita dengan suara yang kelepasan agak keras.
"Gita! Berisik!"
Gita yang kebetulan masih setengah menoleh ke belakang seketika mematung saat mendengar teguran Bu Ratni.
"Mana ada saya bersisik Bu, saya kan bukan ik–"
"DIAM!"
"KELUAR DARI KELAS SAYA!"
"Lah, ini kan kelas saya Bu. Ngapain saya keluar?"
Bu Ratni yang sudah membulatkan matanya terlihat semakin emosi. Kedua tangannya sudah berkacak pinggang, sementara napasnya naik turun tak beraturan.
Di belakang Gita, Ratu dan Fera tampak menyembunyikan tawanya. Sepertinya sebentar lagi mereka akan melihat Gita keluar, dengan berakhir nangkring di tengah lapangan pastinya.
"GITA! NGELAWAN KAMU?! CEPAT KELUAR!"
"KALIAN BERDUA JUGA!"
Hah?
Ratu dan Fera mematung di tempat, sesaat kemudian keduanya malah menoleh ke arah belakang. Memperlihatkan kedua orang cewek di barisan paling belakang yang tampaknya sedang duduk tenang-tenang saja.
"Lo berdua disuruh keluar tuh," kata Ratu pada kedua cewek dengan name tag bertuliskan Mona dan Lisa.
"Loh? Kok kita sih?"
"Bukan Mona Lisa, tapi kamu Ratu, dan Fera juga."
Ratu yang ditatap tajam Bu Ratni hanya menampakkan cengirannya saja. Dalam hati sedikit menyesal karena sudah menertawakan Gita. Jadi kena batunya deh.
"Tunggu apa lagi? Gita, Ratu dan Fera. Keluar!" cetus Bu Ratni dengan memukul meja menggunakan penggaris besi besar yang ada di mejanya.
"Kabuuurrrr!!" teriak Gita seraya berlari keluar kelas bersama Ratu dan Fera.
***
Hari ini langit terlihat tampak sangat cerah. Terik matahari yang menyorot bumi seakan berada tidak jauh di atas kepala siapapun orang yang berada di luar ruangan.
Di tengah lapangan, menghadap tiang bendera. Tiga orang cewek berdiri dengan tangan menghormat bendera. Untung saja jarum jam baru menunjukkan pukul delapan pagi. Ya, anggap saja kalau saat ini mereka bertiga sedang berjemur.
![](https://img.wattpad.com/cover/320855523-288-k324115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Untuk Pangeran
Ficção Adolescente𝗞𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗺𝗮𝗶𝗻𝗮𝗻 𝘁𝗿𝘂𝘁𝗵 𝗼𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗲, 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗸𝗶𝘀𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗧𝗼𝗺 𝗮𝗻𝗱 𝗝𝗲𝗿𝗿𝘆. 𝗦𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗯𝗲𝗻𝗰𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘂𝗷𝘂𝗻𝗴 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮. 𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗥𝗮𝘁𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺...