6. Misi terselubung

445 278 781
                                    


Hai, hai 👋👋👋

Akhirnya lanjut publish bab 6🤧

Jangan lupa bismillah dulu ya guys

Tandain kalo ada typo

____

Sebelum baca, absen emoji ❤🧡💛💚

____

Happy reading ...

***

Putra diam sejenak seraya menarik napas dalam dalam lalu di keluarkan pelan pelan.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

Hening.

Seketika seisi kelas dibuat hening dengan pertanyaan Putra, bahkan Ratu yang belum sepenuhnya sadar seketika membulatkan bola matanya.

Sedetik kemudian Ratu tertawa singkat. "Lo lagi sakit?"

"Nggak! Gue sehat dong."

Ratu memicingkan mata curiga, otaknya berpikir keras mengulang kejadian barusan.

Tapi tunggu!

Kalo kemaren gue bisa bilang suka karena permainan truth or dare, jangan-jangan ...

"Ra, jangan mau," bisik Fera di sampingnya.

Ratu menoleh ke arah Fera sebentar, lalu selanjutnya ke arah Gita. Keduanya sama, sama-sama memberi kode agar tidak mau menerima cowok yang ada di hadapannya ini.

"Mmm ... boleh juga," jawab Ratu tiba-tiba, membuat semua penghuni kelas lagi-lagi terkejut.

"Seriusan nih?" tanya Putra yang masih melongo tak percaya.

"Serius, gue mau jadi pacar lo."

Mendengar jawaban itu, senyum jahil Putra perlahan muncul. Benar-benar bikin Ratu semakin curiga.

"RATUUUU!!! LO NGIGO YA? SADAR RA SADAR!" pekik Gita seraya mengguncang-guncangkan pundak Ratu dari belakang.

Ratu menggeram kesal. "Gue gak ngigo Gitaaa."

"Ra, lo gak salah ngomong, kan? Lo demam ya?" tanya Fera seraya menempelkan tangannya di kening Ratu.

Ini lagi yang satu, geram Ratu dalam hati.

"Nggak Fera, Gita, gue gak ngigo, nggak salah ngomong apa lagi demam ya."

"Sekarang kita pacaran, kan?" tanya Ratu seraya memandang Putra.

Yang ditanya hanya mengangguk tersenyum seraya memegang lengan kanan Ratu. "Nanti istirahat ke kantin bareng gue ya," ucap Putra kemudian mencium tangan Ratu agak lama, jangan lupakan matanya yang tak lepas memandang Ratu.

Sementara seisi kelas, seketika dibuat menjerit-jerit melihat drama percintaan sepagi ini, apalagi Gita sampai menggebrak-gebrak meja saking gregetnya.

"Oke," jawab Ratu sampai kemudian ia menarik lengannya dari genggaman Putra.

"Assalamu'alaikum," dari arah pintu masuk, Pak Kamal guru pelajaran akuntansi tiba-tiba masuk ke dalam kelas.

"Ada apa ini?" tanya Pak Kamal yang melihat keributan.

Hening, tak ada yang menjawab. Seketika semua orang duduk di bangku masing masing, kecuali Sinta yang malah berdiri di barisan paling belakang.

"Sinta! Kamu ngapain berdiri di sana?"

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang