Minju menggeliat pelan saat cahaya matahari yang menyorot kearahnya. Ia mengerjapkan matanya perlahan lalu terbangun dengan menyadari bahwa sosok yang semalam memeluknya begitu erat sudah tidak ada di tempat.
"Good Morning Kim Minju." Sapa kakaknya yang membuka gordennya membuat cahaya matahari itu masuk seluruhnya.
"Kakak udah bangun daritadi?"
"30 menit sebelum kamu." Minju terdiam. "Dan pas kakak bangun, Jaemin juga udah ngga ada."
Minju hanya mengangguk pelan lalu meneguk sedikit air putih untuk menetralisirkan tenggorokannya yang terasa kering karena tertidur dalam keadaan sehabis menangis. Minju masih bisa merasakan dekapan Jaemin yang begitu erat dan penuh ketakutan. Bukan hanya Minju, nyatanya Jaemin merasakan ketakutan yang selama ini ia rasakan, tapi mungkin kadar ketakutan keduanya berbeda.
Ntahlah, Minju ingin mengenyahkan semua hal yang mengganggu pikirannya. Saat ini dia ingin melakukan pemulihan tanpa memikirkan apapun, lagipula tadi malam sudah cukup jelas memberikan jawaban bahwa tidak seharusnya ia merelakan hubungan ini atau mungkin sewaktu – waktu Minju bisa saja berubah pikiran? Ntahlah, tolong enyah sebentar saja dari pikirannya, tubuhnya belum kembali pulih biarkan dia pemulihan tanpa dibebani apapun.
"Masih pagi malah ngelamun." Minju mengerjap pelan saat Mingyu menjentikkan jarinya ke depan matanya. Minju menghembuskan nafasnya pelan.
"Ngga kok. Kenapa?"
"Mau makan sendiri apa kakak suapin lagi?"
Minju melirik meja kecil didekatnya dimana sarapan paginya sudah tersaji didepan mata. Kapan ini semua datang? Ha sepertinya dia memang benar – benar tenggelam dalam pikirannya tadi.
"Aku coba sendiri."
Minju mencoba memegang sendok dengan tangan yang terbalut perban, namun ia gagal karena ntah kain kasanya atau memang sendoknya terlalu licin, atau memang dia tidak bakat dalam menggunakan sendok saat keadaan tangannya terlilit kain perban.
Mingyu menggeleng pelan, "Udah sini." Mingyu mengambil sendok itu, agaknya dia frustasi melihat adiknya yang terus saja menjatuhkan sendoknya. Minju hanya memajukan bibirnya, lalu membuka mulutnya saat Mingyu menyodorkan bubur buatan rumah sakit ini.
"Wlee ngga ada rasanya."
"Namanya juga makanan orang sakit."
"Mending Kak Mingyu beliin aku ayam goreng atau sushi."
"Heh yang bener aja kamu."
"Ihh ini tuh ngga ada rasanya seriusaann."
"Namanya juga makanan orang sakit Kim Minju, yakali dikasih bumbu penyedap instan."
"Ya tapi lidah aku tuh ngga bersahabat banget Kak!!"
"Tahan Kim Minju."
"Beliin ayam goreng." Minju bahkan membinarkan matanya berharap Mingyu akan luluh padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1] Alphabet, 2021 || Na Jaemin ✓
FanfictionHai readers ku:) salam kenal [COMPLETE] Na Jaemin, pria yang lahir dibulan agustus, memiliki tinggi badan 179 cm dan berat 60 kg. Hobinya bertingkah manis dan meminum americano di pagi hari. Dan sejak tanggal 28 pada musim dingin, dia resmi memiliki...