Chapter 8

291 23 0
                                    

Jangan lupa klik tombol bintangnya
Thank youuuu

———

"Ada yang masih kurang paham dengan materi logaritma? Jika tidak, buka buku tugas hal 105, kerjaan 1-5 soal untuk pekerjaan rumah."

Dringg....Dringg

"Baik, karena bell istirahat sudah berbunyi. Kita akhiri pembelajaran kita pagi ini. Terima kasih dan selamat beristirahat."

Seisi kelas II IPS 2 langsung berhamburan keluar kelas, namun ada juga yang tetap tinggal di kelas, sekedar tiduran, atau sudah saku bekal dari rumah.

Dera beranjak dari tempat duduknya, gadis itu menoleh ke meja Awan, "Duluan aja, gue mau kekamar mandi bentar." Ucap Dera kepada Awan.

Cowok itu lantas mengangguk, "gue tunggu di kantin."

Dera berlalu ke kamar mandi. Gadis itu berjalan dengan senyum riang, sesekali mendapat sapaan dari teman yang di lewatinya. Kakinya terus melangkah, hingga membawanya masuk ke dalam kamar mandi khusus putri.

Selesai melakukan rutinitas di kamar mandi, Dera berdiri di depan westafel kamar mandi. Bertepatan dengan kedatangan anak baru di kelasnya. Arinda Galdena Ayu.

"Hai, habis ini mau ke kantin?"

Arinda berhenti melangkah, ia mengangguk sebagai balasan atas pertanyaan Dera. "Iya, gimana?"

Dera tersenyum, mengelengkan kepalanya pelan. "Gue tunggu di sini, nanti bareng ke sananya." Jawabnya dibalas anggukan oleh Arinda dan segera masuk ke kamar mandi.

"Ayo." Ajak Arinda setelah gadis itu selesai rutinitas dalam kamar mandi.

"WOYY MII!!"

Kedua gadis itu berbalik secara serontak, Dera menaikkan dua keningnya saat menyadari kehadiran ketiga temannya.

"Kenapa gak ke kantin langsung, kalau penuh gimana dong?"

"Gak akan penuh, kalaupun penuh bisa makan lesehan." Jawab Ozi santai.

Ganesha berdecak, "lo mau diinjek-injek anak-anak apa? Yang bener aja setan, ya kali duduk lesehan di kantin!" Omelnya.

Dera jadi terkekeh, "Ozi mah suka gitu. Ngawirun aja! Kalau gak cukup tempat duduk, biar dia aja yang lesehan kitanya duduk di atas."

Ozi mencuatkan bibirnya kesal, dia kan hanya memberi solusi. Tapi sayang solusinya salah. Ck!

"Makan di gazebo kalau udah penuh." Sahut Awan langsung jadi pusat perhatian dari mereka.

Dera menjentikkan jarinya dengan tersenyum puas. "Yok lah, gue mau cuci mata liat adkel ganteng." Ucapnya semangat.

"Di sini udah ada cowok masih nyari yang lain, kalau bukan lo siapa lagi coba, Cu!!" Cibir Ganesha kini berbalik cuek kembali.

Arinda yang berada ditengah-tengah keributan empat sahabat itu hanya bisa menghela napas kikuk. Gadis itu mengaruk belakang telinganya karena tidak dianggap.

"Eyyy.....euyyy—LOH!!! Baru tau gue di sini ada orang selain kita." Celetuk Ozi langsung memusatkan pandangan ke arah Arinda yang kini semakin tersenyum canggung.

Dera ikut menepuk keningnya pelan, "gara-gara kalian jadi lupa kan kalau gue bareng Arin."

"Woahh, namanya Arin? Pantesan orangnya cantik namanya aja udah cantik gitu." Goda Ozi mulai meluncurkan gombalannya.

Dera melengos. "Buaya darat emang gak bisa berubah."

"Lo berharap Ozi alim gitu? Sampe dunia kiamat nih cowok kagak bakal tobat, Cu!" Seru Ganesha dibalas tabokan keras dari Ozi.

GOWARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang