Chapter 13

227 21 0
                                    

Happy Reading 🫶🏻🫶🏻
———

Ricuhna kabar tawuran yang tersebar di SMATA langsung didengar oleh semua murid SMATA. Tawuran yang bermula berasal dari sekolah sebelah tentu dengan konteks berbeda dengan masalah Valen tempo lalu membuat Dera dkk turut ikut serta untuk mencari tau sebab tawuran itu berasal.

Kali ini, Ozi tidak ikut turun ke lapangan karena ada rapat rohis yang mengharuskan cowok itu skip tawuran.

"Kayaknya ini bukan masalah serius, gue yakin cuma iseng-iseng doang mereka." Tutur Dera mengungkapkan pendapatnya.

Ganesha dengan malas mengangguk, "WOYYY!!! MASUK AREA SEKOLAH! ORANG-ORANG BEGITU GAK USAH DITANGGAPI!" Teriaknya membuat yang lain menoleh tak terima.

"TAKUT LO GANS? CIH LIAT BROO MOST WANTED SMATA CUPU JUGA TERNYATA!!" Sorak-sorak tawa mengema dari beberapa anak sekolah sebelah.

Ganesha berdecih tak menghiraukan, "DEV! PIMPIN ANAK-ANAK BUAT MASUK AREA SEKOLAH!"

Devan Julio, anak berandalan, satu geng dengan Valen melirik dan mengangguk patuh. Cowok berandal namun pintar dalam bidang akademik terutama mapel menghafal itu segera memimpin anak buahnya untuk masuk.

"GUE PERINGATIN SAMA LO, SAM! JANGAN CARI MASALAH SAMA SMATA ATAU LO BAKAL TAU AKIBATNYA." Ancam Devan memberi peringatan sebelum beranjak masuk diikuti anak buahnya.

Dera menghela napas lega, "idaman dah tu si Dev, iya gak?" Tanya Dera pada dua cowok yang saat ini menatapnya seolah ingin menerkam gadis itu hidup-hidup.

"Sebelum lo berani deketin tu anak, gue pastiin dia koit lebih dulu." Kecam Ganesha berbalik pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu.

Awan pun sama, cowok itu langsung pergi setelah menjitak kening Dera pelan. Mencibir pelan tak lama senyum dibibir Dera tercetak, gadis itu berbalik mengejar dua cowok yang sudah jalan santai beriringan.

Menyusup ditengah-tengah dengan kedua tangan merangkul mereka, Dera tersenyum lebar, "tau gak sih gue sayang sama kalian?"

"Dalam rangka apa lo ngomong begituan? Sorry gue gak gampang baper soalnya." Cetus Ganesha tanpa melirik Dera yang menatapnya masam. Beralih menatap Awan yang sejak tadi diam, cowok itu langsung membuka mulut.

"Apa?"

Nyengir lebar, Dera semakin mengeratkan rangkulan pada dua sisi pundak dua cowok itu, "enggak elah, traumatik banget sih kalian. Gue cuma mau tanya, jadi nyanyi di jalanan gak?"

"Kan tadi kata Ozi kalau ada waktu kosong, emang gak ada cucian hari ini?"

"Enggak sih, lagian dari kemarin musim hujan mulu." Jawabnya.

"Makanya ganti nama sono, nanti tumpengan juga sekalian ganti otak biar bener. Udah tau nama lo deras masih kekeuh buka usaha loundry yang mengharuskan matahari muncul!"

Awan terbahak. "Harusnya nama lo Sun, biar cerah terus harinya."

Dera berdecih menyadari kejahilan dua temannya itu. "Alah gegara lo gak pernah senyum, awan jadi mendung mulu bawaannya. Jangan salahin gue lah!" Dera beralih menatap Ganesha dengan otak berpikir ngalor-ngidul.

"Apa lo Cu! Gak bisa bales hina gue kan? Cih sukurin!!" Ejek Ganesha tersenyum penuh kemenangan.

"Ishhh, dasar galon nyebelin!"

"Nama gue Ganesha Cu! Lo mau gue bilangin mama gue!" Ancam Ganesha yang langsung ditanggapi oleh Dera tak kalah sewot dari cowok itu.

"Lo juga, nama gue Dera, mau gue bilangin bapak gue hah?!"

Awan menatap keduanya dengan lelah, "diem elahh! Gue yang lo pada ejek diem aja, ngapain kalian berisik!"

"Ya karena nama lo awan bambang!!!" Pekik keduanya bersamaan.

GOWARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang