Chapter 36

161 19 2
                                    


———

"Kalian tau foto yang beredar hari ini? Foto Alan gendong cewek ke dalam kamar hotel."

"Gue lihat foto itu kemarin, kalian tau bahkan itu ada video nya loh, kalian belum lihat?"

"Yang ceweknya desah nama Alan itu?"

"Eh-eh-eh, diem weh, ada Dera tuh, kena amuk nanti kita."

"Eh, bukannya tempat loundryan dia dirusak sama preman ya?Kasian ya, tempat loundry nya di rusak orang. Katanya dia telat bayar uang bulanan."

"Iya kah? Wah kasian banget sih."

"Sakitnya double gak sih?"

Deg

"Jangan di dengerin."

Dera berjingkrak terkejut, dirinya menoleh pada sosok Awan yang berdiri dibelakangnya tepat, "abaikan aja."

"Gue mau ke kelas dulu, gue duluan," gadis itu berkata tanpa menatap Awan, Dera cepat-cepat melangkahkan kakinya pergi.

"Kenapa tuh mami?"

"Dia kemakan omongan bullshit orang kah?"

"Atau dia masih sedih? Gue denger, tempat loundry dia dirusak sama preman."

BRUGH

"Yang bener lo anjing?" cerocosan Rozi tak lagi terdengar karena cekikkan yang dilakukan oleh Awan.

"Lo baru tau heh? Udah beberapa waktu lalu tempat usahanya rusak, lo kemana aja?" Ozi mengangkat dua alisnya, menantang.

"Sial!!"

Tanpa berkata apapun, Awan bergegas berlari menyusul kepergian Dera yang sudah tidak ada jejak.

"Der!!"

Langkah Dera sontak berhenti, tubuhnya menegang, gadis itu menelan air salivanya dengan susah payah. Dera kembali melangkah menjauh, namun Awan berhasil mencegatnya.

"Der-"

"Gue mau lo menyetujui perjodohan itu."

Ucapan Dera yang tiba-tiba berhasil membuat Awan terkejut, cowok itu menaikkan satu alisnya memandang Dera dengan lekat. "Der, apa maksud lo? Gue gak suka sama dia, percuma pernikahan tanpa dasar cinta."

"Lo mau lari dari tanggung jawab? Setelah apa yang lo lakuin ke dia?"

"Lo ngomong apa sih?"

"Perbuatan lo udah keterlaluan wan! Setidaknya jangan lari dari tanggungjawab lo sendiri."

"Gue sama sekali gak buat salah Der! Apa yang gue lakuin sampe harus menyetujui perjodohan itu."

"Lo bohong wan, kalau lo gak suka sama Arind, lo gak akan tega lakuin hal itu didepan gue."

"Gue gak ngerti sama omongan lo." Awan mengacak rambutnya frustasi, kedua tangan cowok itu bertengger dipundak Dera. Tatapannya yang tajam terus menatap lekat pada Dera.

"Se-sera punya vidio kalian berdua."

"Lo percaya itu beneran gue? Lo udah janji bakal percaya sama gue, Der."

"Semua orang udah lihat vidio itu, banyak yang menatap rendah Arin. Kalau emang lo gak buat salah, lo harus tetap bertanggung jawab karena nama lo tercantum di sana."

"Lo tega, Der! Gue suka sama elo! Kenapa lo malah gini?"

"Percuma Wan! Jangan memperumit keadaan. Gue tau tante Ayu temen nyokap lo, kalian udah di jodohin apa salahnya nerima itu."

GOWARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang