Chapter 31

134 22 21
                                    

ALLOW GAESSS

SELAMAT MEMBACA
ENJOY!!!

———

"Diumumkan kepada seluruh siswa-siswi SMATA, diharapkan berkumpul di lapangan sekarang juga! Sekali lagi, saya umumkan, kepada seluruh siswa-siswi SMATA, diharapkan berkumpul di lapangan sekarang juga!"

Suara dari speaker mengema keseluruh penjuru sekolah. Kelas 11 IPS 1 yang sedang asik dengan dunia mereka dengan malas beranjak setelah seorang guru patroli memasuki kelas mereka.

"Kalian semua mendengar pengumuman tadi bukan? Cepat berkumpul dilapangan!"

Clara mengandeng tangan Dera dan berjalan dengan malas. "Ngapain sih? Udah syukur jam kos, malah disuruh kumpul segala."

"Bagi-bagi sembako mungkin, Cla." Hibur Dera sembari terkekeh pelan.

"Harapannya sih sekolah bisa baik kayak gitu, Der. Cuma boro-boro banget," cetus Clara beralih bergelanyut manja di lengan sang kekasih. "Hai, sayang."

Dera membuang muka seraya memegangi perutnya yang mual. Hanya sebentar karena setelahnya sebuah tangan merangkulnya dengan erat. "Udah makan belom, Mi?"

Dera menoleh, mendapati ke tiga temannya. Mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Ozi, Ia melingkarkan tangannya ke tangan kekar Ganesha dan Ozi. Melirik Awan yang sedang sibuk berunding dengan Zella.

"Ini kita ngapain sih disuruh kumpul di sini? Kurang kerjaan banget elah," keluh Ozi mulai bosan hanya melihat lalu lalang dan keramaian warga SMATA.

"Tau, noh emak lo ada masalah apa lagi tuh sampe mukanya merah kayak buto!" sahut Ganesha.

Dera terkekeh, "mulut lo, Gans!"

Plok.....Plok......Plok

Bu Wajar selaku guru Bk menepuk tangan untuk meminta perhatian anak muridnya.

"Tu guru kurang tidur apa gimana? Tadi marah-marah sekarang malah tepok-tepok," roasting Ozi.

"Obatnya habis, noh sekarang matanya mendelik." Dera segera menyikut lengan Ganesha dan Ozi yang sejak tadi mengoceh tanpa henti, "usstt, kalian berisik!"

"Tes....Tes, kalian tahu mengapa kalian dikumpulkan di sini?"

Semua lantas berteriak nyaring, menyeruakkan kata tidak dengan keras.

"Siapa yang sudah mengotori dinding sekolah dengan tulisan tidak nonoh seperti ini!" gertak guru itu saat sebuah vidio yang ditayangkan lewat LCD terputar. Sebuah dinding yang sudah kotor dengan berbagai tulisan yang mengunakan pilox.

Dera menyerngit, "kayak kenal sama tulisannya." Gadis itu mendongak, menatap Ganesha yang tenang tak berulah.

"Itu tulisannya Ganesh bu!!!" Teriakan Ozi merusak ketenangan Ganesha. Cowok itu kini bergerak panik karena semua pasang mata mengarah kearahnya. Terlebih Bu Wajar, yang sudah mendekat dengan berkacak pinggang. Tak lupa tatapan maut yang dilayangkan oleh guru Bk itu pada Ganesha.

"GANESHA!! CAT SEMUA DINDING YANG KAMU KOTORI SEKARANG JUGA!!"

Usai teriakkan itu menggelegar, Ganesha menatap Ozi dengan tajam yang dibalas cengiran tak bersalah oleh Ozi.

Pagi mereka diisi dengan kesibukan mengecat dinding sekolah. Dinding dengan panjang 7 x 4 meter itu harus bersih tanpa noda dalam waktu jam pulang sekolah tiba. Untungnya Dera, Ozi berserta Awan berniat membantu Ganesha yang kerempongan karena harus membeli dan mengecat ulang semua akibat kelakuannya sendiri.

"Bang jono mengapa kau tak pulang-pulang. Asek-asek joss." Ozi bernyanyi dengan tangan sibuk mengoles cat ke dinding. Cowok itu berhenti mengerakkan kuas ketika mengingat sesuatu. "Eh woy, kenapa gak di varians aja nih tembok."

GOWARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang