01. ROSES

479 16 0
                                    

Tangerang, 1 Februari 2022

Ponsel yang berada di atas nakas tiba-tiba bergetar, si pemilik segera mengambil benda persegi panjang tersebut dan memeriksanya, siapa tahu ia mendapat voucher gratis ongkir dari shoope. Tapi, setelah gadis itu melihat bar notifikasinya, ternyata itu hanya pesan singkat dari Tio, si pemilik cafe yang sudah ia anggap seperti Kakak kandungnya sendiri.

Gadis itu sedikit mengehala nafas, tapi kalau di pikir-pikir tawaran pria itu lumayan juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu sedikit mengehala nafas, tapi kalau di pikir-pikir tawaran pria itu lumayan juga. Toh, ia juga tidak memiliki kegiatan selama seminggu kedepan. "Gue siap-siap dulu, deh."

Erika Ayuningtyas. Wanita berusia dua puluh lima tahun, masih terlihat lucu dan sangar. Bekerja disalah satu pusat keolahragaan. Tak hanya itu, ia juga seorang pelatih di bidang olahraga Taekwondo.

Dua minggu yang lalu, Erika berada di Singapura. Erika menjadi salah satu pelatih disana, sekaligus menjadi panitia kejuaraan Taekwondo Championship II tingkat Internasional.

Setelah acara itu selesai, ternyata kontrak kerja Erika sebagai seorang pelatih di Singapura juga ikut usai. Erika tidak sedih, karena sudah waktunya ia kembali ke tempat kelahirannya. Lagi pula, sudah dua tahun Erika di Singapura, pasti Kakek dan teman-temannya sudah sangat merindukannya.

Erika memasuki dunia keolahragaan sejak duduk di sekolah dasar, tempatnya di SD-SMP-SMA Keolahragaan Tangerang ( Tangerang Sports School ). Sebuah lembaga pendidikan Atlet yang didirikan pada tahun 1978. Banyak bidang olahraga yang bisa dipilih disana, seperti renang, senam lantai, angkat beban, karate, taekwondo, dan lain sebagainya.

Disana ilmu non-akademik lebih diutamakan. Tapi, bukan berarti penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan itu tidak dipentingkan lagi. Sebut saja sekolah itu dengan sebutan TSS, yang memiliki jadwal pembelajaran khusus bagi para Atlet nya.

Atlet disana hanya di beri waktu empat jam untuk pembelajaran pengetahuan umum seperti murid-murid pada umumnya. Untuk tingkat sekolah dasar dan tingkat sekolah menengah pertama akan di lanjut dengan latihan bersama selama waktu yang sudah ditentukan, sesuai bidang keolahragaan yang di minati.

Sementara untuk tingkat sekolah menengah atas, seluruh Atletnya diwajibkan untuk tinggal di Asrama yang sudah disediakan sekolah. Mereka hanya boleh pulang kerumahnya masing-masing setiap hari Sabtu dan Minggu.

Meskipun bangunan sekolahnya terpisah-pisah, antara SD, SMP, dan SMA, tetapi tetap saja Erika merasa bosan. Apalagi setiap hari ia harus bertemu dengan matras. Tapi kali ini ia sudah bisa bebas. Bagaimana tidak? Erika sudah menjadi seorang pelatih semenjak lima tahun yang lalu. Ia sudah pernah merasakan pahit manisnya menjadi seorang Atlet, meskipun lebih banyak pahitnya dibandingkan rasa manisnya.

Dan kini wanita itu sedang bersiap-siap untuk bertemu Tio beserta teman-temannya. Sebelum pergi ia juga berpamitan kepada Nugroho, Kakeknya.

"Papa, Erika ke tempatnya Kak Tio dulu ya," katanya. Erika memang memanggil Kakeknya dengan sebutan Papa, semenjak kedua orang tuanya meninggal saat Erika masih berusia lima tahun.

BISIKAN SEMESTA || THROWBACK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang