16. YOU KNOW I WANT YOU

31 5 0
                                    

Erika dan Ardian tengah di interogasi. Semua teman-temannya sedang duduk menatapnya serius. Terkecuali Kamal yang berpindah di lain meja dengan di temani Nalendra yang sedang menenangkannya, kalau Olif tidak memaksanya Nalendra juga tidak akan mau.

Hubungan antara Ardian dan Erika benar-benar membuat geger. Apalagi tidak ada satupun yang curiga antara mereka berdua kecuali Olif yang dari awal sudah mengatahui bahwa Erika menyukai pria itu. Tapi, untuk persoalan hubungan Olif tidak tahu.

"Kalian benaran jadian?" tanya Tio masih tidak percaya. Erika mengangguk tanpa ada rasa ragu-ragu. "Ya, iya? Kenapa sih emang?"

"Kalian baru beberapa minggu ketemu."

"Terus, masalahnya dimana?"

"Bisa se-cepat itu?!"

"Lu juga Ardian! Bisa-bisanya lu jadian sama cewek kriminal kayak dia! Bayangin gimana nasib lu kalau terus-terusan bareng Erika, bisa ancur muka lu!" Sams menggebrak meja sambil menunjuk Ardian mencoba memperingati. Erika yang mendengar itu dengan cepat mencengkram kerah baju Sams tidak terima. "Bilang apa lu barusan?!"

"Hehehe, santai-santai. Becanda gue mah." Sams menyengir kuda.

"Papa lu udah tahu?" tanya Tio yang membuat Erika terdiam. Tio tahu jika Erika dijaga ketat oleh Kakeknya, bahkan pertama kali Erika mengenalkan Tio kepada Nugroho pria itu nyaris di keluarkan dari Kota Tangerang. Untung saja Nugroho sudah percaya dengan Tio, dan menyuruh pria itu untuk menjaga Erika bila Nugroho sedang tidak ada.

"Belum. Jangan kasih tahu Papa dulu ya, Kak? Biar gue aja yang ngasih tahu sendiri. Kak Ian gapapa, kan?" setelah menjawab pertanyaan Tio, Erika beralih menatap Ardian. Pria itu mengangguk kecil dan tersenyum. "Gapapa, Erika. Kita juga baru kemarin jadian."

"Makasih ya,"

"Gilani, cok!" umpat Farras saat melihat kedua temannya yang sedang di landa cinta. Rasanya sangat menggelikan melihat sikap Erika dan Ardian yang saling perhatian.

"Lu ngapa sih, Kak?" tanya Olif heran.

"Sumpah gue geli banget ngeliat mereka berdua bucin."

"Kak Farras nggak ada niatan mau nyusul?" kode Olif sambil menyelipkan rambutnya kebelakang.

"Nggak ah, belum minat."

"Yahhhh," harapan Olif pupus. Erika tertawa melihatnya.

Nalendra terus memperhatikan wajah Erika yang tampak bahagia di samping Ardian. Padahal Nalendra baru merasakan kenyaman berada di dekat Erika. Tapi, ternyata Nalendra sudah keduluan.

Nalendra menggelengkan kepalanya berusaha menyadarkan pikirannya sendiri, "Sialan, mikir apa gue barusan. Nggak mungkin gue nyaman sama cewek nyebelin kayak dia!" batinnya.

Olif melirik Kamal yang sudah tidak menangis. Ini saatnya Olif menggodanya. "Mal, ngapain jauh-jauh? Sini gabung!"

"Nggak mau!" tolak Kamal masih merajuk. "Katanya kemarin kalau ketemu Kak Ardian mau lu habisin,"

"N-nggak! Kamal nggak bilang gitu!"

"Terus katanya kalau ketemu Kak Ardian mau lu uleg-uleg mukanya!"

"Fitnah ini fitnah! Jangan percaya, Bang, Kamal nggak bilang gitu kok!" Kamal bersikeras menutup mulut Olif yang persis seperti knalpot bocor. Meskipun sebenarnya Kamal masih ingin bersaing, tapi melihat sikap dan tampang Ardian yang tampan Kamal jadi ingin mundur duluan.

Ardian terkekeh, "Hahaha, iya. Tapi makasih ya, Kamal udah baik sama Erika. Sekarang kalau Erika nya buat gue, lu gapapa kan?"

"G-gapapa, kok..." balas Kamal berusaha tegar.

BISIKAN SEMESTA || THROWBACK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang