17. IT'S NOT A SECRET

43 4 0
                                    

"Kunci sebuah hubungan adalah kepercayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kunci sebuah hubungan adalah kepercayaan. Kalau kamu aja nggak percaya sama aku, gimana sama hubungannya?"
Ardian.

.
.
.


Erika keluar dari gerbang asrama. Tidak sengaja berpas-pasan dengan Nalendra yang juga ingin menuju bangunan sekolah. Olif sudah lebih dulu berangkat. Wanita itu masih marah, sama sekali tidak ingin bertemu Erika.

"Tumben nggak telat." ledek Erika.

"Berisik lu." balasnya cuek.

"Lu udah mulai ada perubahan, Len."

"Emang iya?"

"Iya, kalau kemarin-kemarin kan tangan lu enteng buat mukul siapa aja."

"Sekarang?"

"Sekarang udah mendingan, lu bisa nahan amarah."

"Tapi aslinya nggak segampang itu." Nalendra mulai pesimis. Menahan sistem gerak di tubuhnya yang selalu reflek ingin menikam siapa saja sebenarnya sangat sulit. Karena sudah bertahun-tahun lamanya hal itu dijadikan kebiasaan oleh Nalendra. Erika turut prihatin. "Lu pasti dari kecil udah terbiasa ngeliat kekerasan, ya?"

"Iya, kan gue udah bilang kemarin."

"Gue ikut sedih dengar nya."

Mereka diam sejenak. Nalendra menoleh saat melihat Erika yang tiba-tiba menundukkan kepalanya. "Masih berantem sama Olif?"

Erika menengadah lalu tersenyum kecut. "Masih, dia diem in gue."

"Lu nggak mau minta maaf, Ka?"

"Tunggu, sekarang lu lagi nyeramahin gue?" Erika tertawa kecil. Biasa nya orang lain yang akan menyuruh Nalendra untuk meminta maaf karena perbuatannya. Tapi kali ini kebalikannya. Erika yang mendengar merasa aneh karena belum terbiasa melihat perubahan sikap Nalendra. Nalendra berdecak sebal. "Bawel lu. Gue cuma lagi berusaha jadi manusia yang bijak."

"Dih, gaya banget. Gimana ya, gue tahu kalau gue salah, tapi sebenarnya gue nggak bermaksud untuk gagalin cita-cita Olif. Gue cuma nggak mau dia dalam bahaya, Len." jelas Erika. Nalendra hanya geleng-geleng kepala. "Aneh lu."

"Sekarang gue tanya sama lu. Lu percaya nggak kalau gue dari masa depan?"

"Nggak lah! Cuma orang gila yang percaya hal-hal kayak gitu." ketus Nalendra.

"Kan, lu aja nggak percaya."

"Kelamaan jadi Atlet otak lu jadi geser. Kenapa? Kepala lu ketendang terus?" gurau Nalendra. Erika menggeplak kepalanya kesal. "Enak aja lu!"

"Dasar, cewek nggak waras."

"Biarin aja, nggak waras gini juga yang ngerebutin banyak."

"Geer banget lu jelek!"

BISIKAN SEMESTA || THROWBACK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang