03. THE THIRD DAY

148 9 0
                                    

2 Februari 2014

Erika menelungkupkan kepalanya di atas meja, jam pelajaran sejarah sedang di mulai, namun sang Guru tidak bisa hadir di dalam kelasnya karena sedang melakukan rapat yang diadakan secara mendadak, alhasil jam sejarah di kelas Erika kosong. Sebenarnya ada beberapa tugas yang diberikan dan harus di kerjakan, tapi tidak untuk Erika yang sangat malas mengerjakannya.

"Erikaaaaa," tidak, itu bukan Olif, melainkan Kamal. Pria yang selalu mengejar-ngejar Erika dengan alasan bahwa dia menyukainya. Erika berdecih, seraya berkata lirih di dalam hati. "Ini nih, salah satu alasan gue nyesel balik ke masa lalu."

Kamal Adijaya, seorang Atlet Tenis Lapangan yang selalu mencari-cari Erika di setiap sudut sekolahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamal Adijaya, seorang Atlet Tenis Lapangan yang selalu mencari-cari Erika di setiap sudut sekolahannya. Bahkan Kamal pernah mencari Erika sampai memutari semua gedung sekolah sebanyak tiga kali hanya untuk mencari Erika yang sedang menghindarinya.

Terkadang Erika ragu dengan kemampuan yang dimilikinya di bidang tenis lapangan. Untung saja di masa depan Kamal sudah menikah dengan wanita lain.

Dengan terpaksa, Erika mulai mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Kamal yang menurut Erika seperti bocah TK. "Apaan?"

"Erika lagi apa?"

"Jualan warteg." balasnya cuek.

"Erika tahu, nggak, kenapa Kamal suka datang ke kelas ini?"

"Lu penghuni disini kalik,"

"Salah, yang benar itu karena ada Erika di kelas ini." Kamal terkekeh sampai membuat Erika geli sendiri. Tiba-tiba saja Olif datang, memperhatikan Kamal dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Ngapain sih lu kesini mulu."

"Mau ketemu Erika lah!"

"Mending lu balik ke kelas lu, terus minum susu."

"Nggak mau!"

"Mal, milih tangan kanan atau kiri?" serkas Erika mulai jengah.

"Emang bedanya apa?" tanya Kamal polos dengan diikuti mimik wajah yang di imut-imutkan.

"Tangan kanan gue gebuk, tangan kiri sama aja, cuma kalau kiri gue gebuk nya dua kali." balas Erika sambil memperlihatkan wajah seperti sedang mencari mangsa.

"Oke, Kamal balik ke kelas dulu, ya, nanti Kamal dateng lagi." Kamal segara pergi dari dalam kelas Erika seraya menari-nari yang semakin membuatnya merasa aneh.

"Nggak usah balik lagi!" jerit Erika sampai membuat beberapa teman kelasnya terkejut. Erika membuang napasnya gusar, menghadapi pria itu memang sangat menguras tenaga.

"Lu apa in tuh bocah? Sampai tergila-gila sama lu?" tanya Olif heran.

"Gue sendiri aja bingung, Lif."

Kepergian Kamal bersamaan dengan kedatangan ketua kelas Erika yang datang dengan membawa selembar kertas putih. Wanita itu berdiri di depan kelas menghadap ke arah teman-temannya, dan berkata, "Teman-teman, jadi ini aku bawa hasil ulangan matematika kalian di minggu lalu, yang mau lihat boleh maju ke depan."

BISIKAN SEMESTA || THROWBACK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang