Living With The Rockers

Blurb

Bagaimana perasaan kalian jika di beri kesempatan untuk ikut berkeliling tour dengan empat cowok rocker? Impian yang sangat menggiurkan bukan?

Setidaknya itulah yang orang-orang katakan padaku. Bagiku empat rocker itu adalah keluargaku. Mereka mengawasiku dari waktu aku masih berumur sembilan tahun. Melindungi dari amukan ibuku saat ia terpengaruh alkohol dan narkoba.

Mereka berempat adalah saksi bagaimana aku tumbuh menjadi dewasa. Aku menyaksikan sendiri bagaimana band mereka besar dan sukses sampai saat ini. Hingga ketika ibuku meninggal saat aku berumur lima belas belas tahun, mereka juga lah yang mengambil alih tugasnya sebagai waliku.

Dalam tujuh tahun sejak itu, aku telah mengawasi keempat pria yang berarti segalanya bagiku. Aku mengurus mereka seperti yang mereka pernah lakukan kepadaku. Serta menangani semua pekerjaan kotor di balik layar kehidupan para rocker.

Apa itu menyenangkan?

Aku tidak bisa mengatakan itu selalu menyenangkan. Ada beberapa kesempatan yang beberapa kali nyaris menjijikkan, terutama ketika aku harus menyingkirkan bekas one night stand mereka. Ugh!

Namun mengurus mereka tidaklah menggangguku. Maksudku aku kan tidak jatuh cinta dengan salah satu dari mereka. Karena itu pasti gila. Jatuh cinta dengan seorang rocker tidaklah cerdas.

Oke, jadi aku tidaklah cerdas. Aku memang menyayangi mereka, dan harus ku akui jika salah satu dari mereka telah mencuri hatiku. Entahlah, aku memang sudah gila. Tapi tak apa, aku bisa mengatasinya. Buktinya sampai sekarang aku bisa menjaga rasa ini sampai bertahun-tahun tanpa mereka sadari.

Sampai di saat satu titik aku tak mampu lagi menghadapi gangguan yang tampaknya akan membuat hidupku berantakan. Itu sangat membuatku ketakutan. Jujur saja aku benci dokter, tapi anehnya tiba-tiba aku lebih khawatir mengetahui apa yang salah dengan ku dari pada apa yang mungkin dokter akan lakukan kepadaku.

Dan saat aku memperoleh hasil pemeriksaanku, sepenuhnya aku sadar, bahwa hidupku tak akan pernah seperti dulu lagi...