gambaran Jeff kalau pakai jas nih ..
"Hueeekk!!" cairan menjijikkan berwarna putih bercampur kuning keluar dari mulutku dengan keringat bercucuran di sepanjang pelipisku. Tanganku meremas pinggiran wastafel karena tidak kuat untuk berdiri.
God damn it! kenapa morning sickness ini kembali lagi? bukankah seharusnya aku sudah melewati masa-masa merepotkan ini? kandunganku sudah mau memasuki bulan lima. Dan beberapa hari kemarin pun aku sudah baik-baik saja. Tapi kenapa pagi ini harus seperti ini lagi?
"Hey, are you okay?" aku mendengar nada panik dari suara Jeff saat dia memasuki kamar mandi.
Baru saja aku ingin menjawabnya, namun lagi-lagi tanpa dapat kutahan aku kembali memutahkan cairan laknat itu lagi.
Jeff dengan sigap mengangkat dan merapikan rambutku -yang entah sejak kapan terurai- lalu menguncinya menggunakan genggaman jemarinya, menjauhkannya dari wajahku.
Begitu selesai, Jeff mengambil tisu yang berada tidak jauh dari posisi kami berdiri dan memberikannya kepadaku. Jeff juga membantuku menghapus bulir-bulir keringat yang memenuhi dahiku. Lalu, tanpa kuminta, dia mengangkat tubuhku. Aku yang memang lemas hanya bisa pasrah, mengalungkan kedua lenganku di lehernya saat dia membawaku kembali ke atas ranjang.
"Morning sickness?" tanya Jeff. Wajahnya terlihat khawatir.
Aku mengangguk. "Aku butuh minum." pintaku pelan.
Lalu tanpa banyak bicara, Jeff segera mengambil gelas berisi air putih di meja nakas. Aku meraihnya tapi dia menjauhkan tanganku. Aku hanya menurut saat Jeff membantuku untuk minum.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa ada disini?" tanyaku setelah Jeff menaruh kembali gelas ke meja nakas.
"Kau tidak ingat? Aku pergi mengambil wine dan saat kembali kau sudah tidur."
Jadi aku ketiduran? Pantas saja kamar mandi ini begitu asing, ternyata aku tidur di kamar Jeff. Mendadak rasa salah menyergapku. Aku mengingat semuanya, saat aku dan Jeff memutuskan untuk lebih dulu kembali ke kamar. Aku juga ingat ketika Jeff memasangkan kalung berlambang belahan sayap dengan permata hitam di leherku. Ya, itu hadiah yang Jeff janjikan kemarin. Aku melirik ke bawah dan meraba leherku untuk memastikan dan aku lega kalung itu tidak hilang.
Aku mengusap bibirku yang terasa pahit. "Maaf aku mengacaukan momen kita."
"Tidak, Caitleen. Jangan minta maaf. Kesehatanmu yang paling penting untukku." aku hanya bisa tersenyum lemas saat ia mengusap-usap kepalaku, memberiku ketenangan.
"Dimana obat dan vitamin dari rumah sakit? Setidaknya kau harus minum itu."
Aku menggeleng. "Aku mau tidur."
"Baiklah. Tapi kau harus mengisi tenagamu. Kau sangat pucat. Aku tidak mau mengambil resiko. Kau harus makan sebelum tidur."
Aku menggeleng lagi. "Aku mual, Jeff. Rasanya, membayangkan makanan saja sudah membuatku ingin muntah lagi." rengekku. "Aku mau tidur saja!" ucapku lagi, merajuk. Kepalaku terasa sangat berat, kedua mataku rasanya ingin menutup saja. Tubuhku terasa sangat lemas dan tidak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living With The Rockers
Romance🔞 21+ Caitleen adalah seorang gadis kecil yang mengalami penyiksaan oleh Ibu kandung nya sendiri. Dirawat dan besarkan oleh 4 laki-laki tampan dari band rockers yang sedang naik daun. Saat Ibu nya meninggal pun, 4 laki-laki itu tidak segan untuk me...