20. Be Patient

490 41 2
                                    

Aku tidur sendirian malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidur sendirian malam itu. Terserah, panggil aku kekanak-kanakan, aku tidak peduli. Setelah peristiwa di mall tadi, aku masih belum bisa berdamai dengan kecemburuanku.

Ya, ya. Aku tahu itu hanyalah masalah kecil dan aku sangat tidak dewasa. Melihat Jeff dengan para fans nya sudah menjadi hal normal dan biasanya aku dapat mengontrol kemarahanku. Tapi untuk yang kali ini aku merasa sangat marah. Benar-benar marah. Aku tidak tahu apakah ini salah satu efek hormon kehamilanku atau ada yang salah dengan diriku sendiri.

Aku tak bisa tidur dengan Jeff tanpa mengabaikan perasaan jengkel yang masih mencongkol di hatiku. Jadi, aku mengunci pintuku ketika aku akan bersiap untuk tidur. Aku berusaha keras untuk mengabaikan keinginan membuka pintu saat Jeff terus saja mengetuk dari luar.

"Caitleen, don't do this." dia memanggil ketika aku baru saja menghempaskan tubuhku ke ranjang.

"Jangan seperti ini, Cait. Aku mohon keluar dan bicaralah padaku." Jeff tidak menyerah. Sepuluh menit berlalu dan dia masih bertahan di depan pintu. Aku berusaha mengabaikan nya walau sangat sulit. Mood ku masih belum membaik saat ini. Jika aku melihatnya, aku takut akan semakin jengkel dan pertengkaran ini menjadi semakin buruk.

"Pergi Jeff, malam ini aku ingin sendiri." kataku yang sialnya ada getaran dalam suaraku.

"Please, Caitleen. Let me in." aku bisa mendengar nada putus asa dari suara beratnya. Dan jujur itu sangat menyebalkan karena sekarang aku ingin berlari kearahnya lalu memeluknya erat-erat. Sial! Kendalikan dirimu Caitleen!

"Kita akan bicara besok. Kembalilah ke kamarmu Jeff, aku tidak bisa tidur jika kau masih menggangguku." kataku sembari menaikkan selimut tebal sampai ke atas daguku.

Tiga puluh detik aku menghitung, tidak ada suara yang menyahut dari luar. Jeff sepertinya sudah kembali kekamarnya.

Aku mematikan lampu dan sudah akan memejamkan mataku ketika samar ku dengar helaan napas panjang di susul kalimat,

"Sweet dreams, Cait. I always love you."


*****

Pagi ini aku sudah mandi dan berpakaian, tapi aku masih enggan untuk turun dan bersikap baik pada semua orang. Jadi, sekarang aku memutuskan untuk duduk di tempat tidur dengan rambutku yang masih basah sembari berkutat dengan laptopku.

Ada beberapa email yang harus kutangani dari Jack. Dari beberapa pesan yang ku terima, aku bisa menyimpulkan dia tidak setuju dan tidak suka jika Demon's Wings menghentikan tour pada bulan September. Yah, aku tidak terkejut. Aku tidak tahu sebanyak apa Jeff berbicara pada manajernya itu, tapi aku sadar bajingan itu menyalahkanku atas keputusan yang di ambil Jeff.

Setelah menangani dan mengurus email-email penting soal tour, aku menyambar ponselku, mengambil gambar ku dengan pose malayangkan jari tengah sebelum kemudian ku kirimkan pesan itu pada Jack. Ya, aku benar-benar kesal dan tidak tahan lagi untuk mengabaikan sikap menyebalkannya. Terserahlah.

Living With The RockersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang