14. In the Kitchen

1.1K 63 1
                                    

Jangan lupa taburan bintangnya ya guys ❤️

Oke, aku tanya sekali lagi, kalian mau visual nya aku kasih liat atau kalian imajinasiin mereka sendiri? Jawab disini ya..

Hari ini tidak seperti biasanya. Aku sedikit mengalami gejala mual sejak bangun tadi pagi. Sebenarnya tidak terlalu parah, makanan masih bisa masuk. Tapi seperti kebiasaan Jeff dan yang lain, mereka terlalu panik hingga membuat larangan konyol agar rencana berjemurku yang sudah biasa kulakukan ditiadakan sementara.

Mengurangi rasa bosanku, akhirnya kuputuskan untuk membaca beberapa novel yang ku beli namun belum sempat kubaca karena kesibukan mengurusi jadwal konser mereka.

Aku berhasil menyelesaikan satu bacaan novel teen saat siang mulai menjelang. Udara sejuk mulai terasa panas menerpa kulitku. Ku lemparkan bukuku ke kursi dan berdiri. Saat kuregangkan tubuhku, perutku tiba-tiba mengeluarkan bunyi.

Aku membasahi bibir bawahku saat tiba-tiba saja otakku membayangkan betapa lezatnya menikmati sandwich keju panggang dengan isian tomat dan bacon. Ah, itu pasti enak sekali! Aku harus membuatnya!

Dengan langkah pasti, aku beranjak memasuki rumah melalui pintu samping yang langsung mengarah ke ruang tamu. Disana aku menemukan Rad dan Jeff tengah menonton Sport Center di televisi datar 90 inci yang tergantung di dinding.

"Kalian lapar? Kebetulan aku ingin membuat sesuatu." tanyaku saat aku berjalan melintasi ruang tv untuk menuju kamar mandi. Aku harus buang air kecil layaknya... ya, layaknya wanita hamil!! Kandung kemihku rasanya seperti seukuran semangka karena terasa begitu penuh.

"Aku mau." sahut Rad padaku. "Apa yang kau buat?"

"Sandwich." sahutku cepat. Begitu aku sampai kamar mandi, aku segera masuk untuk menuntaskan urusanku.

Begitu selesai, aku langsung menuju area dapur dan menggoreng beberapa bacon. Kurasa bacon menjadi makanan favoritku sekarang. Kadang aku berpikir hormon kehamilan benar-benar aneh. Hal yang biasanya jarang ku sukai, kini malah menjadi kesukaanku.

Untuk membuat sandwich tanpa isian daging, dengan keju panggang, di sertai irisan daging kalkun. Semua tampak lezat. Aku sedang memasukkan seiris bacon di mulutku ketika Jeff menghampiriku dari ruang tengah.

"Oh, God. Baunya enak sekali." Jeff mengambil bir dari kulkas lalu menutup tutupnya. "Angin laut sungguh membuatku kelaparan."

Aku memutar bola mataku jengah. "Really? Dan sejak kapan kau berada diluar untuk menghirup udara laut?" Jeff menyeringai malu sembari mendekat kearahku. Tanganya yang bebas ikut mengambil sepotong bacon.

"Hm.. Ini sangat enak."

"Benarkah? Aku bisa membuat lebih banyak lagi jika kau menyukainya."

Jeff tersenyum sebelum akhirnya berjalan memutari meja dapur dan berdiri dibelakangku. Kulitku mulai meremang saat kurasakan badan Jeff perlahan menempel dan mengungkung kecilnya tubuhku.

"Oh, ya. Aku tidak melihat Matt dan Liam sejak pagi tadi. Kemana mereka?" tanyaku mencoba meredam ketegangan ini. Bagaimanapun kami ada didapur, aku tidak boleh terbawa suasana jika ingin masakan ini bisa cepat ku selesaikan.

"Liam masih tidur. Semalam dia begadang hingga pagi buta karena menonton bola. Lalu Matt, aku tidak begitu tahu. Dia hanya pamit ingin pergi untuk menemani seseorang tapi dia tidak menjelaskan lebih."

"Oh, pantas saja. Mungkin Matthew hanya bosan. Dia kan memang selalu begitu."

"Hmm.." dia menggeram. Aku kembali meremang saat merasakan sapuan hidung Jeff menyapa dengan sangat perlahan di sepanjang leherku.

Living With The RockersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang