16. Truth Or Dare?

669 45 0
                                    

- coba tebak siapa ini? -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- coba tebak siapa ini? -

"Kau sebaiknya persiapkan diri. Karena aku akan benar-benar menelanjangimu setelah ini!"

Alih-alih merasa terancam, Matthew malah terbahak.

"Oh, come on brotha, kenapa kau kesal. Memang begitu aturan mainnya kan?" katanya membela diri.

"Kau curang. Tidak seharusnya menanyakan hal seperti itu!" Rad masih bersungut-sungut.

"Oh, benarkah? Setahuku tidak ada ketentuan seperti itu."

"Sialan kau!"

Matt kembali terbahak. Rad masih menekuk wajahnya kesal, membuatku mau tak mau tertawa karena terhibur dengan pemandangan dua kakak adik yang saling mencemooh itu. Aku yakin jika Matthew bukan kakaknya, Rad pasti tidak segan untuk menghajarnya. Kami semua tahu nama 'Bianca' terlalu sensitif bagi Rad, dan kurang ajarnya Matthew baru saja melanggarnya dengan menanyakan hal seputar wanita blasteran asia itu.

"Aku benar-benar menyesal telah menyetujui ide bodoh permainan mu ini." kata Rad dan harus kuakui kali ini aku setuju dengannya.

Setelah acara makan-makan tadi -walau harus tertunda beberapa menit karena insiden aku dan Jeff menggosongkan daging- kami memutuskan untuk bersantai dengan jamuan wine segar yang Rad dan Matthew beli dari kota saat membeli perlengkapan pesta. Kami berbincang dengan duduk melingkar di sebuah bangku kecil dengan meja bundar. Obrolan kami berlangsung tiga puluh menit tanpa melakukan apa-apa sebelum akhirnya Matthew mencetuskan ide untuk bermain truth or dare sialan ini.

Awalnya aku tidak keberatan dengan idenya. Setidaknya sampai aku yang mendapat giliran. Aku memilih truth karena jujur aku merasa tidak perlu menyembunyikan apa-apa lagi. Tapi setelah Matthew menanyakan pertanyaan 'berapa kali aku bermimpi tentang Jeff?' saat itu juga aku ingin mencekiknya. Aku sempat protes tapi mereka semua tidak peduli. Bloody hell! Jeff bahkan tidak keberatan dan malah ikut penasaran akan jawabanku.

Jika aku bermimpi tentang Jeff hanya dalam hitungan jari, aku bisa menjawabnya dengan senang hati. Tapi masalahnya, aku bahkan tidak tahu berapa banyak aku memimpikan Jeff dan aku sedang melakukan 'kegiatan' bersama. Bahkan aku harus mengakui dimana saja 'kegiatan' di alam mimpi itu terjadi. Matthew sialan! dia membuatku ingin merobek mukaku sendiri lalu menceburkan diri ke laut saat aku dengan berat hati menjawab pertanyaan itu.

"Aku setuju. Dia benar-benar menjengkelkan."

"Oh, ayolah Caitleen. Berhenti merajuk. Kau tidak perlu malu hanya karena aku menanyakan berap--"

"Matthew!!" aku menyentaknya sebelum dia kembali membuatku malu lagi dengan mengungkitnya. Tapi sialan! dia malah terbahak.

"Kalian tenang saja. Aku akan pastikan dia menderita jika botol sialan ini mengarah padanya." kata Merrysa yang duduk tepat di samping Matt. Kata-katanya membuat kekesalan ku sedikit berkurang. Kami memang memutuskan untuk berhenti jika semua sudah mendapat giliran dan kami semua sudah mendapatkannya kecuali Matt.

Living With The RockersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang