21. Storm

422 40 2
                                    

Maaf, aku lama udah ga update. Ku harap lapaknya belum berdebu :(

Aku udah mulai kerja, jadi agak sulit bagi waktu :(

But, aku usahain bakal sebisa mungkin seminggu 2 kali atau 3 kali update, ya..

Here we go, jangan lupa taburan bintangnya 💕💕

Begitu Liam memasukkan SUV ke dalam parkiran, aku melompat keluar dari kendaraan dan segera masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Begitu Liam memasukkan SUV ke dalam parkiran, aku melompat keluar dari kendaraan dan segera masuk ke dalam rumah. Walau rasa kesal ku -akibat semalam dan berita gosip yang kutemukan tadi- belum hilang, aku sadar kami perlu berbicara. Karena ini bukan lagi tentang ku atau Jeff atau kami berdua. Jadi untuk kali ini, aku ingin mencoba menurunkan ego ku untuk mengalah dan menemuinya terlebih dahulu.

"Jeff?" Aku meneriakkan namanya, tapi tidak ada orang di rumah. Apa dia belum juga kembali?

Aku berjalan ke teras belakang saat ku dengar pergerakan dari pantai menarik perhatianku dan aku berbalik untuk melihat Jeff, Rad, dan Matthew sedang berada di bibir pantai dengan sekelompok gadis-gadis berbikini.

Seketika rasa antusias ku menguap.

Saat aku mendekati pintu Prancis yang mengarah luar ke pantai, dadaku rasanya sangat sesak. Jeff menggamit dua dari lima gadis melingkari pinggangnya. Dia tertawa dan menggelengkan kepalanya pada sesuatu yang Matthew katakan. Buah dada yang ukurannya tiga kali lebih besar dari punyaku mengusap dada Jeff karena terguncang oleh tawa.

"Apakah kita mengadakan pesta?" Tanya Liam di belakangku. Aku bahkan tidak menyadari kehadirannya karena terlalu mengamati pemandangan menakjubkan di depan sana.

Aku menelan sebuah ganjalan di tenggorokanku. "Sepertinya begitu. Tapi aku tidak berpikir kita diundang." Merasa jijik aku berbalik dan menuju tangga.

"Jadi, kau tidak akan memberi tahu Jeff?"

"Untuk apa? Aku tidak ingin menjadi pengganggu."

"Cait, dengar. Mungkin Jeff hanya-"

"Hanya apa? Hanya apa, Liam? Kau bahkan tidak tahu apa yang dilakukannya semalam bukan?"

Liam berjalan mendekatiku di anak tangga ketiga. "Caitleen.."

"Aku tidak ingin mendengar apa-apa sekarang. Jadi, sudah kuputuskan, kau yang akan pergi denganku besok pagi."

"Kupikir kau ingin Jeff pergi denganmu. Dia ayahnya, Cait."

"Aku tidak ingin apapun dari Jeff!" Aku meyakinkannya saat aku menaiki tangga.

*****


Gara-gara hormon kehamilan, aku jadi sangat sensitif, dan aku benci itu. Aku hampir tidak pernah menangis semenjak ibuku meninggal. Tapi lihat sekarang, hanya karena masalah seperti ini aku sampai menghabiskan hampir seisi pack tisu dan membuat bantalku lembab karena banyaknya air mata yang jatuh disana.

Living With The RockersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang