Youth's 12 : Pernak-pernik jalanan

919 154 21
                                    

[©treasure_cs]

"But when you smile at the ground it ain't hard to tell, you don't know you beautiful."

PENUTUPAN telah usai dilaksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PENUTUPAN telah usai dilaksanakan. Barisan penonton kini nampak mengurang saat satu persatu dari mereka memilih pergi untuk kembali pada kesibukan masing-masing. Bahkan Junghwan serta Jeongwoo telah menepi ke sebuah kursi untuk mengistirahatkan kedua kaki yang mulai terasa kebas.

"Lo harus cerita gimana caranya lo bisa sampe sini." Sembari saling menumpu kepala, Junghwan mengajukan pertanyaan yang butuh waktu untuk dijawab oleh Jeongwoo. Terbukti dari keterdiaman pemuda Park saat ini.

"Woo? Lo enggak tidur disini kan?" Lantas dengan tiba-tiba Junghwan menarik kepalanya yang otomatis membuat Jeongwoo mau tidak mau mengangkat kepala karena hilangnya tumpuan.

"Enggak lah. Mana mungkin gue ketiduran disini." Dengan raut kesal, Jeongwoo membalas.

"Yaudah jawab gih. Daritadi gue kepo maksimal." Junghwan mendekat. Tubuhnya dibuat menghadap Jeongwoo.

Sedang Jeongwoo sendiri kini terserang gugup lantaran pertanyaan serta tatapan penuh tanya dari Junghwan.

"Ya, gue keluar dari rumah terus berangkat ke sekolah. Sampe deh." Meski diiringi dengan pergerakan abstrak, Jeongwoo berusaha membuat raut wajahnya netral walaupun gagal.

Mimik wajahnya begitu kentara. Bahkan Junghwan kini menyipitkan kedua mata sembari semakin mendekatkan diri untuk semakin memberi kesan intimidasi.

"Jangan bilang lo.... " Dengan sengaja membuat kata terakhirnya memanjang diikuti jari telunjuk yang mengarah pada Jeongwoo.

"Apa?" Manik Jeongwoo menatap kesana kemari, menghindari tatapan mata Junghwan serta jemari yang diam-diam saling bertaut resah.

"Jeongwoo." Namun panggilan yang menyuarakan namanya menghentikan aksi Junghwan yang turut menoleh bersama si pemilik nama.

Ada Jihoon yang tengah berdiri dengan rambut basah. Bahkan masih ada sisa-sisa air yang jatuh menetes. Berhasil mengundang tatapan penuh kekaguman dari siapa saja yang melihat eksistensi pemuda tampan pemilik marga Park tersebut.

"Iya?" Jeongwoo menjawab dengan raut yang turut menggambarkan rasa tanyanya.

"Ikut gue sini. Gue pinjem ya Jeongwoo nya." Kalimat terakhir ditujukan untuk Junghwan yang hanya mampu mengangguk cepat sembari menarik Jeongwoo untuk berdiri sebelum mendorong kecil pemuda tersebut agar mendekat ke arah Jihoon.

Youth [Hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang