[©treasure_cs]
"My youth is yours."
MEMASUKI hari yang mana bertanggal di tempat yang dekat dengan hari olimpiade, Jeongwoo semakin disibukkan dengan aktivitas belajarnya. Tak ada seharipun tanpa membaca buku. Tinta bolpoin barunya bahkan telah menurun drastis sejak pertama kali digunakan.
Banyak lembaran kertas yang telah terisi dengan coretan-coretan hasil ingatan Jeongwoo mengenai materi yang pemuda itu pelajari. Tak jarang kesibukannya membuat Jeongwoo lupa waktu untuk sekedar menyantap makanan. Ibunya yang juga disibukkan dengan dunia pekerjaannya sendiri nyaris tidak pernah bertanya mengenai aktivitas makan Jeongwoo.
Wanita yang tidak lagi muda itu biasanya pulang saat hari sudah larut malam dan menjenguk Jeongwoo untuk nantinya menemukan sang putra tengah sibuk di meja belajar. Tak ada percakapan, hanya sekedar bertukar tatap sebelum sang ibu berlalu pergi ke kamarnya sendiri.
Sudah biasa. Jeongwoo hanya akan mendapat pujian setelah berhasil membawa pulang piala kemenangan bersamanya.
Hari ini, sekali lagi eksistensi ibunya terlihat di ambang pintu kamarnya. Jeongwoo hanya melirik sang ibu sebentar sebelum kembali fokus pada salah satu lembar halaman di bagian tengah buku.
Saat pintu kamarnya telah ditutup kembali, Jeongwoo menghentikan kegiatan belajarnya. Kehadiran ibunya menjadi distraksi untuk Jeongwoo yang tiba-tiba diserbu berbagai rasa yang mengganggu.
Sedih, marah, kecewa, semuanya telah menjadi satu dan berhasil mengganggu konsentrasi Jeongwoo. Diperparah dengan perutnya yang kini mulai terasa perih akibat melupakan makan malamnya, lagi.
Jeongwoo bahkan lupa untuk sarapan. Pun tidak menyentuh makanan sama sekali di siang hari karena sibuk berdiam diri di ruang perpustakaan. Puasa total untuk hari ini.
Ting!
Memecah suasana senyap, ponselnya yang menyala menunjukkan sebuah notifikasi pesan masuk di ponselnya. Jeongwoo meraihnya dengan sebelah tangan yang bebas. Ada banyak pesan tidak terbaca karena Jeongwoo dengan sengaja mengabaikan ponselnya hari ini.
Dan entah bagaimana, dari sekian banyaknya pengirim pesan di ponselnya, Jeongwoo memilih satu diantara mereka yang tiba-tiba membuat Jeongwoo terserang rindu yang aneh luar biasa.
Aneh sekali! Jeongwoo menyangkalnya dengan keras meski hatinya sama sekali tidak mau diajak bekerja sama.
Ada sebuah senyum yang hadir di wajahnya saat membaca rentetan pesan dari Watanabe Haruto. Pemuda itu menanyakan kehadirannya di sekolah hari ini, memberi semangat bahkan ketika Jeongwoo tidak menjawab pesannya. Katanya, Jeongwoo pasti sedang sibuk belajar dan Haruto seratus persen benar dalam menebak Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth [Hajeongwoo] ✔
FanfictionMereka dipertemukan oleh ketidaksengajaan. Kemudian disatukan oleh kesamaan latar, namun masih abu-abu di penghujung cerita. ! Hajeongwoo ft. treasure member ! bxb ©treasure_cs [#was 10 in Youth (290722) ] [#1 in Youth (301222)] [#was 1 in Rujeongw...