Youth [Hajeongwoo] ✔

Youth's 36 : bahan kenangan

©treasure_cs

"Terkadang, hal kecil yang terlihat sepele dapat miliki arti besar untuk yang lainnya."

CANGGUNG, bingung dan banyak hal. Antara Haruto dan Jeongwoo keduanya memilih bungkam. Sulit untuk membalas kata-kata sarkasme yang disampaikan oleh si ketua osis. Bahkan Jeongwoo mulai merasa sesak akan kesunyian yang mereka ciptakan.

"Gue—gue bareng Jay aja." Dengan hembusan nafas yang sempat tercekat, pada akhirnya Jeongwoo menyuarakan pilihannya.

Kepalanya menunduk, enggan menatap Haruto yang entah akan menunjukkan raut apa pada wajah sempurnanya. Namun yang pasti, tangannya dilepaskan dari genggaman Haruto. Pemuda Jepang itu tidak membalas dengan kata.

"Yaudah yuk, nanti kemaleman makin dingin." Jay menggunakan kesempatan dengan baik, menggandeng tangan Jeongwoo untuk pergi.

Sedangkan pemuda Park setia menunduk sembari mengikuti langkah Jay. Namun keduanya terhenti ketika Haruto menyebut kembali nama pemuda manis yang digandengnya kemari.

"Jeongwoo." Suaranya tidak datar. Tidak asing di pendengaran kecuali untuk pendengaran dua orang lainnya.

"Lo bawa apa kesini?" Setelah mengambil langkah untuk sedikit lebih dekat, Haruto menyampirkan jaket denim yang melekat di tubuhnta untuk kini menempel di tubuh Jeongwoo.

"Mobil." Suara Jay terdengar sedikit tidak bersahabat.

"Matiin AC nya, nyalain penghangat di mobil lo." Meski lawan bicaranya adalah sang ketua osis, tetapi fokus Haruto tetap pada Jeongwoo.

Tangannya dengan terampil merapikan letak denim yang tersampir di pundak yang lebih pendek. "Hati-hati." Katanya sebelum memberi jalan untuk kedua insan tersebut pergi.

Pasti ada alasan mengapa Jeongwoo tidak ingin pulang dengannya, meski tidak dapat membohongi hati bahwa perasaan kecewa dan marah kini menggebu tak karuan. Haruto ingin membuat Jeongwoo tetap dalam genggaman tangannya, tetapi ketika Jeongwoo sendiri yang menyuarakan keinginannya, maka Haruto tidak punya pilihan lain selain melepaskan.