Youth [Hajeongwoo] ✔

Youth's 17 : Sedikit penengah

[©treasure_cs]

"He's totally different. Kadang membawa kupu-kupu, kadang membawa tanya."

-Jeongwoo, Park.

MESIN mobilnya setia menyala. Kala menemukan mobil lain terparkir di depan rumah besar tersebut, ia enggan untuk sekedar mematikan mesin mobilnya. Membiarkan benda beroda empat tersebut tetap menyala dengan suara deru mobil yang mengisi.

Namun saat eksistensi dari pria paruh baya terlihat berdiri di depan pintu tinggi dengan ukiran yang nampak indah membuat Watanabe Haruto akhirnya memarkirkan mobilnya secara sembarang di area halaman rumah.

Setelahnya keluar dengan raut wajah tanpa ekspresi. Hendak melangkah melewati pria yang berstatus sebagai ayahnya namun harus terhenti kala suara berat nan tegas tersebut menyebut namanya.

"Haruto." Tungkai Haruto berhenti mengambil jalan. Berdiri tepat disisi sang ayah yang kini menoleh kearahnya.

"Papa udah kirim uang ke rekening mu. And now, papa harus pergi ke Aussie. Jaga diri" Setelahnya pria yang telah memasuki usia kepala tiga akhir tersebut berlalu ke mobil mewahnya. Tentu dengan para pekerjanya yang siap menemani.

Haruto sendiri hanya berdiri disana. Menatap kearah mobil sang ayah hingga menghilang dibalik gerbang tinggi yang ditutup kembali oleh security rumah. Kemudian tersenyum menatap pantulannya di lantai marmer yang nampak mengkilap.

Atas dasar inilah Haruto mulai menimbun berbagai perasaan terhadap orang tuanya sendiri. Mereka yang selalu merasa baik hanya karena mampu mengisi rekening anaknya dengan nominal uang.

Karena kenyataannya yang paling dibutuhkan oleh seorang anak adalah kehadiran dari orang tua itu sendiri. Yang sayangnya sangat langka untuk Haruto dapatkan momennya. Baik ayah serta ibunya, keduanya sibuk mengejar kekayaan. Melupakan bahwa mereka telah menjalin kasih dan melahirkan Haruto ke dunia.

Lamunan Haruto kemudian terhenti karena dering ponselnya. Nama Doyoung tertera di layar. Panggilan tersebut adalah panggilan yang membuat Haruto mengurungkan niatnya untuk bermalam di rumah yang telah lama sengaja ditinggalkan.