Youth's 11 : Satu titik fokus

981 169 42
                                    

[©treasure_cs]

"You know you are in love when you are in a room full of people and the only thing on your mind is that person you wish was there."

"Asahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asahi."

PANGGILAN tersebut berhasil membuat si empunya menoleh. Dengan kertas-kertas di tangan serta kalung nametag yang menggantung di leher, Asahi melangkah mendekat saat Haruto bersuara menyebut namanya.

Fenomena yang langka. Semakin dibuat langka kala menemukan pemuda Park berdiri disisi kanan Haruto.

"Jeongwoo?!" Tanpa sengaja, Asahi memekik karena keterkejutan saat matanya menangkap eksistensi Jeongwoo malam ini.

Jeongwoo sendiri memberi senyuman pada Asahi serta terkekeh ketika menemukan mimik konyol temannya.

"Gue titip Jeongwoo." Lalu fokus keduanya beralih pada Watanabe Haruto.

Sepasang teman tersebut kemudian saling melempar pandang, tentunya dengan Jeongwoo yang berusaha terlihat biasa-biasa saja dengan kenyataan bahwa detak jantungnya kini bekerja lebih cepat.

"O-oh iya pasti. Tanpa lo minta juga gue jagain kali." Asahi sedikit terbata-bata bicara. Sedang Haruto sendiri kini beralih menatap Jeongwoo yang nampak berusaha mengalihkan pandang.

"Gue ke backstage dulu." Haruto lantas berlalu pergi setelah mendapat sebuah anggukan dari Jeongwoo.

"Lo banyak hutang cerita Woo." Dengan raut wajah dibuat penuh selidik, Asahi melipat kedua tangan di depan dada.

"Cerita dongeng atau cerita sejarah?" Balasan Jeongwoo berhasil mengundang tawa keduanya.

"Junghwan ada di pameran lukisan, cari gih. Gue mau bantu-bantu lagi soalnya." Kemudian Asahi berlalu setelah mendapat anggukan setuju dari Jeongwoo.

Namun sayangnya, Jeongwoo buta akan sekolahnya saat ini. Entah dimana lokasi pameran lukisan. Memilih mencari sembari berjalan-jalan, tanpa sengaja Jeongwoo menabrak seseorang yang tampak terkejut atas kejadian tersebut.

"Sorry, gue beneran enggak sengaja." Jeongwoo dengan panik meminta maaf sembari mengatupkan kedua tangan.

"It's okay. Gue enggak rugi apa-apa juga. Santai." Mendapat balasan yang cukup ramah, Jeongwoo mengembangkan senyum sebagai bentuk keramahtamahan.

"Anyway, gue kaya kenal lo deh." Saat hendak berlalu pergi, suara dari sosok yang tidak dikenal tersebut membuat Jeongwoo berhenti di tempat.

Youth [Hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang