Youth's 34 : Kontras

429 72 12
                                    

[©treasure_cs]

"404."

GULITA langit malam menjadi objek fokus dengan lantunan musik yang dinyalakan keras-keras di ruangan kamar yang temaram. Sayangnya, semua usaha tidak berhasil merapikan kacau hati dan pikiran Jeongwoo malam ini.

Entahlah, ternyata rasa itu benar rumit. Tidak sesederhana susunan hurufnya. Bahkan untuk alasan yang tidak Jeongwoo ketahui tepatnya, pikirannya berantakan. Sulit fokus pada mata pelajaran atau rangkuman yang tengah dikerjakan. Ini buruk, Jeongwoo tau itu. Hanya saja biasanya tidak separah ini.

Sejak berkenalan dengan pemuda bernama Watanabe Haruto, Jeongwoo memang terkadang sulit berkonsentrasi pada pelajarannya. Sebab nama pemuda itu selalu diputar dalam memori kepalanya. Namun kali ini berbeda. Haruto, dan tentangnya membuat Jeongwoo kesulitan untuk tenang.

Kisah cinta anak muda ternyata tidak sesederhana itu.

Masih segar di ingatannya ketika siang ini seseorang mencari Haruto dan tanggapan pemuda berdarah Jepang itu juga cukup membuat Jeongwoo bungkam di tempat. Bagaimana senyuman Haruto mengembang mudah tidak seperti biasanya.

"Jeongwoo sadar." Monolognya pada diri sendiri. Jeongwoo kemudian bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Membasuh wajah kemudian duduk di depan meja belajar.

Sayangnya sebanyak apapun Jeongwoo berusaha, sebanyak itu kejadian siang ini terulang tanpa diminta. Ini menyulitkan. Hingga saat pintu kamarnya diketuk, atensi Jeongwoo mengarah pada sumber suara.

"Nak, Jihoon nunggu dibawah." Itu bundanya. Sedang Jeongwoo tampak bingung dengan kehadiran Jihoon di rumah. Meski rumah ini juga seharusnya menjadi rumah pemuda itu tapi ini cukup langka.

Pada akhirnya Jeongwoo mengekori bunda untuk turun kebawah. Menemukan Jihoon yang memakai kaus putih berpadu jaket denim.

"Bun, Jeongwoo nya kakak pinjem dulu ya." Pinta Jeongwoo pada ibu kandungnya.

"Mau diajak kemana kak? Jeongwoo nggak biasa keluar malem, nanti sakit." Bunda tau bagaimana ayah Jeongwoo dan mereka telah hidup dalam hitungan yang cukup lama— setiap kali ibu kandung Jeongwoo pergi ke luar negeri.

"Ada deh bun. Suami bunda kan lagi keluar kota. Nanti kakak kembaliin pulang kok." Kemudian Jihoon menoleh ke arah Jeongwoo, memberi kode agar Jeongwoo segera bersiap.

Meski sedikit bingung, Jeongwoo tetap mengikuti perintah Jihoon. Pergi kembali ke kamarnya untuk bersiap. Ini kesempatan yang bagus untuk menenangkan pikirannya. Setelah selesai bersiap diri—meski hanya berganti pakaian menjadi lebih hangat— Jeongwoo buru-buru menghampiri Jihoon.

"Nggak usah pake helm." Tegur Jihoon ketika Jeongwok meraih helmnya.

"Loh, kak kenapa gitu? Pake helm lah Jeongwoo nya." Ini protes bunda. Khawatir pada Jeongwoo.

Youth [Hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang