Bagian 7: Drapetomania

227 70 69
                                    

Mau tau dong disini kalian ada di tim TaeSo apa JungSo?

Vote sebelum membaca ⭐ dan tinggalkan komentar setelah membaca.
Saling menghargai itu indah.

-
-
-

Sohyun kira perdebatan bagaimana ia akan berangkat pagi ini sudah selesai setelah akhirnya ia menyetujui ajakan—ah tidak, lebih tepatnya paksaan—Jungkook yang ingin berangkat ke sekolah bersama, dan Sohyun pikir jika pria itu juga akan menuruti permintaan Sohyun untuk menurunkannya di halte dekat sekolah. Tapi ternyata ia salah, Jungkook tidak menurunkannya di sana, melainkan tetap membawa Sohyun hingga benar-benar sampai di parkiran sekolah.

"Sialan! Sudah aku katakan untuk menurunkanku di halte sekolah, kenapa kau membawaku sampai sini?" Sohyun sudah tidak bisa lagi menahan kekesalannya pada Jungkook setelah Jungkook menghentikan mobilnya di parkiran.
Sejak tadi ia hanya minta untuk turun, tapi Jungkook tidak mengindahkan ucapannya hingga akhirnya Sohyun pasrah dibawa kemari.

Kendati begitu Sohyun tetap kesal pada Jungkook hingga ia tak lagi segan mengeluarkan sebuah umpatan pada pria bermarga Jeon tersebut.

Melihat kekesalan Sohyun membuat Jungkook hanya diam. Bukan dalam artian dia merasa bersalah, tapi ia diam karena ia acuh.

"YA!" teriak Sohyun frustasi karena Jungkook tidak menanggapi ucapannya.

"Apa?" tanya balik Jungkook dengan santai seraya menyandarkan punggungnya pada kursi yang di dudukinya.

Sohyun sampai terbelalak di buatnya, tidakkah pria itu harusnya merasa bersalah atas kesalahannya? Sungguh Sohyun tidak habis pikir bagaimana Jungkook terlihat biasa saja sedangkan dirinya seperti sudah memiliki tanduk diatas kepalanya dan seperti siap untuk menghantam pria di sampingnya tersebut. Mulut Sohyun bahkan rasanya sudah gatal ingin mengumpati Jungkook dan Jungkook masih bisa terlihat santai?

"Tidak ada gunanya bicara denganmu. Jadi jangan pernah ganggu aku lagi," desis Sohyun diikuti ancaman di akhir kalimatnya.

Berlama-lama disana dengan Jungkook hanya membuat Sohyun gila. Pun dengan waktu yang terus bergulir, bisa-bisa ia terlambat masuk kelas jika terus meladeni Jungkook.

Sohyun mencoba untuk membuka pintu mobil Jungkook, namun saat Sohyun mencoba untuk membukanya, pintu itu tidak mau terbuka. Itu terkunci.

Sohyun menolehkan kembali kepalanya pada Jungkook yang sedang menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi seraya memejamkan matanya. Sohyun menatap pria itu dengan tajam. "Buka pintunya, aku mau keluar."

Hening, Jungkook tidak menanggapi ucapan Sohyun.

"YA! Jeon Jungkook!"

"Aku akan membukanya, tapi berjanjilah padaku." Setelah Sohyun menyebutkan namanya barulah Jungkook mau buka suara. Ia membuka matanya dan menoleh sekilas pada Sohyun.

"Aku tidak mau membuat perjanjian denganmu. Aku tidak mau berurusan denganmu lagi. Jadi buka pintunya sekarang!" tolak Sohyun mantap.

Jungkook mengedikkan bahunya acuh. "Baiklah kalau begitu."

Baiklah yang Jungkook maksud bukan untuk mengiyakan ucapan Sohyun yang memintanya untuk di bukakan pintu, tapi ia mengiyakan ucapan gadis itu yang menolak membuat perjanjian dengannya.

Jadi setelah mengatakan itu Jungkook kembali memejamkan matanya dan membiarkan Sohyun tetap disana dengan perasaan kesalnya.

Melihat Jungkook yang kembali memejamkan matanya membuat Sohyun kian naik pitam. Sebenarnya apa yang diinginkan pria Jeon ini?

Selenophile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang