Bagian 30: Felicity

143 50 44
                                    

Budayakan vote ⭐ sebelum membaca dan tinggalkan komentar setelah membaca.
Saling menghargai itu indah.

-
-
-

"Jungkook, aku ingin bicara."

Eunbi mendatangi tempat duduk Jungkook setelah guru yang ada di kelas mereka mengakhiri pelajarannya. Beberapa murid juga langsung berhamburan keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Sedangkan Jungkook masih ada di kelasnya bersama beberapa murid yang lain.

Jungkook terlihat acuh dan tidak menggubris ucapan Eunbi, pria itu tampak sibuk dengan ponselnya sedangkan Sohyun yang duduk di depannya tampak menatap Jungkook dan Eunbi bergantian. Sudah Sohyun duga keduanya memang saling kenal, tapi kenapa Jungkook seolah bersikap jika keduanya asing? Apakah sebelumnya mereka punya masalah hingga Jungkook berlaku demikian?

"Jungkook?"

Jungkook mengangkat kepalanya setelah Eunbi kembali memanggil namanya. Ia menolehkan kepalanya untuk menatap Eunbi. Tatapan itu begitu dingin dan menusuk. Ada gurat kebencian yang bahkan bisa Sohyun baca dari sana.

Jungkook kemudian berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar setelah sebelumnya mengatakan pada Eunbi untuk mengikutinya.

Sedangkan Sohyun? Setelah kepergian Jungkook, Sohyun mendapatkan pesan dari pria itu untuk pergi ke kantin lebih dulu dan memintanya untuk tidak menunggunya karena ia akan bicara dengan Eunbi.

Sesaat Sohyun merasakan ada sedikit perasaan tidak rela mengetahui Jungkook menemui gadis lain. Tapi di satu sisi Sohyun juga paham jika keduanya mungkin butuh ruang untuk bicara. Sohyun yakin ada sesuatu yang besar telah terjadi pada mereka berdua. Tapi tetap saja perasaan tidak rela itu tetap hadir di hatinya.

"Katakan dengan cepat apa yang ingin kau katakan," ucap Jungkook to the poin saat dirinya dan Eunbi sudah berada di rooftop sekolah.

"Jungkook, aku minta maaf. Aku tahu kau mungkin marah karena apa yang terjadi beberapa tahun silam. Tapi sungguh untuk kematiannya, itu bukan salahku. Itu karena penyakitnya. Kau harus percaya padaku," ucap Eunbi yang juga langsung pada intinya. Ia tahu kesempatannya tidak banyak, jadi ia harus segera mengatakan maksudnya sebelum Jungkook pergi.

"Lalu alasanmu mengatakan hal itu padaku, untuk apa?" sarkas Jungkook

"Aku... Aku tidak ingin kau menghindariku. Aku ingin kita dekat kembali," jawab Eunbi dengan tergugu.

Jungkook menyeringai. "Dekat kembali? Memangnya kita pernah dekat?"

Ia menatap remeh gadis di depannya itu. Sampai kemudian tatapan itu berubah tajam saat ia mengingat kembali apa yang telah Eunbi lakukan semasa SMP-nya.

"Dengar Eunbi, kau itu tak ubahnya seperti seorang penguntit. Kau selalu mengikuti kemanapun aku pergi. Kau juga selalu menggangguku. Kau bahkan diam-diam sering merundung orang-orang yang berusaha mendekatiku kan? Kau mengancam mereka dan terkadang tidak segan untuk melukai mereka. Kau seperti seorang psikopat," ucap Jungkook tajam.

"Aku tidak melakukan itu..." sangkal Eunbi.

"Kau melakukannya! Aku sungguh tidak mengerti dengan dirimu. Di balik wajah lugumu itu kau ternyata memiliki kepribadian yang sangat buruk. Kau tampak naif, tapi itu hanya topeng. Kau itu monster dibalik wajah lugumu!" bentak Jungkook.

Eunbi menggelengkan kepalanya kuat. Kakinya melangkah mundur kemudian tubuhnya jatuh bersimpuh. Kedua tangannya menutup kedua telinganya. Ia masih menggelengkan kepalanya kuat bersamaan dengan air yang meluncur dari mata indahnya.

"Aku tidak seperti itu. Aku tidak seburuk itu. Aku... Aku..."

"Aku sudah hidup dengan tenang tanpa kehadiranmu. Sekarang kenapa kau kembali?" tanya Jungkook tajam.

Selenophile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang