part 2

545 53 5
                                    

Keesokan harinya seperti biasa Minha menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya juga untuk suaminya.

Hari senin ini akan menjadi hari yang melelahkan baginya, karna bukan hanya menyiapkan sarapan, ia pun harus membersihkan rumahnya sendiri, juga harus mengantar Bangchan ke sekolah TKnya.

Seperti sekarang ini, setelah berpamitan dengan suami maupun anak-anaknya, ia menyiapkan air hangat untuk Bangchan mandi, saat menunggu air hangat ia menyelang waktunya untuk menjemur pakaian, juga menyapu halaman rumah, sedangkan Bangchan hanya bisa diam sambil menonton televisi.

Air yang di panaskan pun sudah mendidih, kemudian ia pun menuangkan air tersebut pada ember yang sudah di beri air dingin, setelahnya ia pun memanggil Bangchan.

"Bangchan air hangat mu sudah siap, segeralah kau mandi" teriaknya yang tak jauh dari Bangchan berada.

"Sebentar mah aku ambil dulu handuknya" ucap Bangchan yang kemudian pergi ke dalam kamar untuk mengambil handuk.

Setelah itu Bangchan pun membersihkan dirinya tanpa di bantu oleh ibunya.

Sementara Minha, ia pun pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Lalu setelah siap semuanya Minha dan Bangchan berangkat kesekolah, dengan mengunci rumahnya terlebih dahulu.

Ditempat lain, jauh dari tempat tinggalnya yakni disekolah menengah atas, tempat Hyunjin berada, ia hanya bisa duduk termenung menatap selembar kertas ujian, tanpa mengeluarkan pensil maupun pulpennya.

Sebenarnya dia tak tahu sama sekali jika hari ini ujian, sehingga ia tak menyiapkan materi dalam pikiran nya, tapi untungnya pelajaran yang ia hadapi adalah pelajaran favoritnya, lalu dengan ragu ia pun mengeluarkan pensil 2b nya.

Sedangkan Jisung, ia sedang menghadapinya dengan santai karna kemarin ia sudah mempelajari materi tersebut.

Ipa fisika, matematika dan inggris adalah pelajaran favorit Hyunjin, yang tentunya ia terus mempelajarinya lebih dalam lagi di banding pelajaran yang lainnya.

Jika di bandingkan dengan Jisung, ia lebih menyukai ipa biologi dari pada harus belajar menghitung, kecintaannya terhadap raungan leb dan yang menyangkut organ tubuh manusia membuatnya ingin melanjutkan kuliah ke fakultas kedokteran. Dan Hyunjin pun sama namun berbeda jurusan, ia menginginkan kuliah perguruan tinggi.

---

Di sisi lain, Changbin yang sedang beristirahat hanya bisa terdiam di kelasnya, tak ada satupun teman yang menemaninya saat kejadian dimana ia berkelahi dengan teman sebayanya, sungguh tak bisa di percaya, kelakuannya saat kejadian itu membuatnya tak memiliki teman sama sekali.

Namun secara tak sengaja ia membuat seseorang terjatuh tepat saat ia mengeluarkan satu kakinya ke samping kanannya, yang bermaksud ingin keluar dari kelas karna bosan.

"Aah... mian aku tak sengaja" ucapnya yang lalu mengangkat orang tersebut.

"Kau pasti sengaja ya" ucap orang tersebut marah setelah bangkit dari tempatnya terjatuh.

"Tidak, itu tidak disengaja, mianhaeta" ucap Changbin yang menggelengkan kepala.

"Aah jangan cari alasan, sini lho, cari ribut mulu" ucap murid tersebut menantangnya berkelahi yang tak percaya atas pengakuannya.

Changbin yang tak mau ribut dengannya, ia lebih memilih duduk setelah pengakuannya tak di percaya oleh teman sekelasnya ini.

Melihat tingkah Changbin seperti itu membuat murid itu meremehkan mentalnya yang lemah, sehingga membuat ia tak bisa menahan diri untuk meluapkan emosinya dan langsung memukul rahang pipinya hingga terpental.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang