part 8

111 21 4
                                    

Lee Hyunjin adalah adik kesayangan Lee Jisung begitu pun sebaliknya, ia tak mau jika adiknya menangis ketika kedapatan Jisung melihatnya, atau mungkin jika itu perbuatannya pada adiknya, ia selalu memeluknya disaat adiknya seperti itu, sudah menjadi kebiasaan Jisung memeluk adiknya disaat-saat seperti ini, dan Hyunjin tak merasa terganggu atas tingkahnya, karna pikirnya ia seorang kakak yang harus melindunginya dari ancaman orang-orang yang mungkin saja akan menyelakainya.

Sama hal nya seperti sekarang ini, ia terus memeluk adiknya dengan erat supaya ia menjadi tenang, tanpa memperdulikan pandangan buruk dari semua murid padanya, namun dengan seketika Jisung melepas pelukannya saat Yeosang yang menyaksikan itu berucap

"Wah wah wah, kalian bisa liat ini, sepertinya ada hubungan spesial dari mereka selain kakak beradik ini, apa yang kalian berpikiran sama sepertiku?" Teriaknya sembari melihat sekitarnya yang dipenuhi siswa-siswi disana

Setelah mendengar itu semua murid pun berbisik dengan mengangguk bahwa apa yang dipikirkan Yeosang ada benarnya.

"Hah? Tak ku sangka kalian punya hubungan spesial, sungguh miris" ucapan yang dilontarkan Yeosang membuat Jisung tak bisa menahan amarahnya, ia ingin sekali memukulnya lagi, karna ucapan yang ia lontarkannya itu tak benar.

Namun langkahnya terhenti saat Hyunjin menahannya, dan ia membiarkan semua murid beranggapan seperti itu, karna Hyunjin tak mau jika Jisung harus babak belur seperti itu.

"Geumanhae eoppa lebih baik kita pergi dari sini, biarkan saja mereka" ucapnya dengan nada rendahnya.

"Ah... nee, gajja" ucapnya yang lalu membawa Hyunjin pergi menjauhi kerumunan.

Melihat kepergian mereka membuat orang ini begitu yakin bahwasanya mereka menjalin hubungan.

Dilain tempat Changbin yang baru saja masuk ke kelasnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang membuat ia kesal, karna mereka memecahkan telur tepat di kepalanya, dan Hyunha yang berada disampingnya disembur tepung, dan membuatnya batuk-batuk ditempat.

Melihat tingkah mereka yang kekanak-kanakan itu membuat Changbin hanya bisa tertawa renyah, saat tahu itu perbuatan Seungcheol yang menggunakan anak buahnya.

"Apa ini yang di maksud dengan pembalasan?, karna setahuku tak ada yang ulangtahun hari ini, sungguh luarbiasa, hhhh" ucapnya dengan menatapnya penuh amarah yang ia pendam.

"Ouh tentu, kau memang benar, lalu apa yang kau lakukan bersama dia? Apa kalian teman dekat?" Tanyanya yang menghampiri keduanya.

"Kami? Kami kebetulan berpapasan di koridor sekolah, dan kau tahu dia?" Ucap Changbin dengan kesalnya sembari melirik Hyunha sekilas.

Dengan mengangguk ia pun berucap "ya aku tahu dia, dia siswi terpintar di kelas kita, ah.... apa jangan-jangan kau mendekatinya karna ingin memanfaatkannya, incaranmu memang sangat bagus" ucap Seungcheol yang mendekati mereka dengan nada meremehkanya.

Dan itu membuat amarah yang Changbin tahan menggejolak bagaikan kobaran api.

Namun saat ia akan meluncurkan aksinya, tiba-tiba saja terhenti ketika melihat Hyunha di sergap oleh kedua anak buah Seungcheol, karna Hyunha berusaha untuk menghentikan aksi yang akan di luncurkan oleh Changbin, dan Seungcheol tak ingin itu terjadi.

"Ahkk lepaskan" lirih Hyunha kesakitan ketika mereka melilit tangannya ke belakang.

Dengan membelalakan matanya marah Changbin pun berucap "lepaskan Hyunha sekarang"

"Tidak, aku takan melepaskannya setelah kau memukuliku" ujarnya tersenyum devil padanya.

Sungguh tak bisa di percaya olehnya, kenapa ia ingin dipukul, apa jangan-jangan ini taktiknya agar dia mendapat hukuman dari guru.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang