part 26

101 21 1
                                    

Setelah mendengar kabar bahwa Jisung dalam masalah, Seungmin dengan tergesa-gesa menancap gas motornya menuju rumah sakit setelah berpamitan dengan kedua anak dan istrinya, dan tak lupa memperingati kedua anaknya untuk menemani ibunya di rumah.




Sesampainya disana atau mungkin tempat dimana Jisung dan Hyunjin berada-rumah sakit- yang tak jauh dari pemukiman rumahnya. Ia langsung bertanya pada suster yang berada di tempat administrasi demi menanyakan tempat dimana ruangan Jisung berada, kemudian suster tersebut mencari nama tersebut, dan setelah menemukannya suster Jisoo itu menyebutkan nama ruangannya, lalu mengarahkan jalannya pada Seungmin.

Seungmin pun pergi dari sana menunju tempat yang diarahkan oleh suster tersebut.

Disana ia mendapati Hyunjin anaknya dan dua siswa dari sekolah yang sama, sedang menenangkan Hyunjin yang kini tengah menangis di samping mereka, ia pikir mungkin mereka temannya.

Setelahnya ia menghampirinya yang sedang duduk seraya menundukan kepalanya menyembunyikan tangisnya. Suasana haru itu terpecahkan kala orang didepannya berucap

"Bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia baik-baik saja?" Suara itu nampak tidak asing bagi Hyunjin sehingga ia mendongakkan kepala, dan ternyata dugaannya benar bahwa pemilik suara itu tak lain dan tak bukan Seungmin papahnya.

Dengan bangkit dari duduknya, ia pun mengatur nafasnya kemudian berucap "Dia... harus di operasi pah, kalau tidak.....dia takan selamat, itu yang di ucapkan dokter padaku" jawabnya dengan air mata yang sedari tadi sudah membanjiri pipinya.

"Benarkah?" Ucapnya ragu dengan apa yang dipikirannya saat ini.

"Jamkkaman? Kenpa papah bisa kesini, bukankah papah juga lagi sakit dan kenapa papah ngak pake kursi roda papah, ya ampun pah" ucapnya yang baru menyadari bahwa tak seharusnya papahnya datang kesini.

"Papah gapapa kok Hyunjin, hanya saja papah tak mau diam saja ketika mendengar Jisung sakit, jadi papah kesini" jawab Seungmin menggelengkan kepalanya.

"Lalu mamah kemana?" Tanyanya lagi yang begitu cemas.

"Mamahmu lemas tak bisa datang kesini, karna harus menyelesaikan masalahnya dengan nyonya Dae, dan begitu mendengar kabar dari mu, ia jadi tak tahu harus bagaimana, jadi papah yang datang kesini, serta dirumah ada Changbin juga Bangchan yang menemaninya" jelasnya singkat, padat, bulat.

Ketika mendengar itu Hyunjin bernapas lega, tapi juga khawatir akan mamahnya, karna ia menghubunginya di waktu yang tidak tepat.

"Lalu apakah operasi itu harus dilakukan secepatnya?" Tanya Seungmin mengalihkan topik pembicaraannya, saat tahu jika ia berada di rumah sakit, jawaban Hyunjin hanya anggukan keyakinan dengan ekspresi cemasnya.

"Geundae appa, bukankah kita sedang krisis keuangan, apa sebaiknya kita tunda dulu?" Ucapnya kemudian, saat tahu kalau papahnya kini masih dalam pemulihan dan tidak bekerja untuk beberapa hari.

"Tidak kita harus melakukannya, soal uang biar papah yang pikirkan caranya" ucapnya yang begitu yakin atas keputusannya.

"Tapi?" Hyunjin tetap tak ingin membebani papahnya, ia tahu betul pasti papahnya sedang berpikir untuk meminta uang pada seseorang yang mau meminjamkan uangnya pada dirinya.

"Tenang Hyunjin, papah tahu ini pasti akan berat, tapi papah tak bisa membiarkan Jisung meninggalkan kita, apa pun itu kita pasti bisa" tuturnya meluluhkan hati Hyunjin, dan Hyunjin pun memeluk sang ayah dengan perasaan senang dan bangga karna mempunyai papah sehebat dirinya.

Sementara kedua teman Hyunjin hanya menyaksikan adegan haru itu dengan menatap keduanya penuh rasa iba juga senang yang menyatu dalam satu waktu.

Tak lama kemudian mereka pu memanggil dokter Joshua yang merawatnya dan memberitahunya bahwa mereka siap menerima usulannya, yang katanya Jisung harus di operasi.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang