part 18

67 14 2
                                    

Sedangkan di tempat lain, di tempat dimana Bangchan berada, di taman kanak-kanak, ia sedang bermain bersama teman-temannya, tapi dengan seketika ada seseorang yang menjerit di belakangnya, dengan spontan Bangchan melirik pada orang itu dan......

Bugh

Ia terjungkal ke tanah karna ia berada pas di depan ayunan, kemudian ia menangis disana, dan orang yang mendorong orang itu menghentikan langkahnya, lalu menghampirinya dengan berucap.

"Sudah ku bilang 'awas', kau malah tidak menghindar, neol gwaenchana?" Tanyanya khawatir.

"Nee hiks... mianhae hiks..." ucapnya yang kini bangkit dari duduknya.

"Sebenarnya kau itu kenapa? Kenapa kau terus melamun?" Tanyanya penasaran.

"Itu..... orang itu mencurigakan, aku berusaha menghindari tatapannya, tapi malah kejedot sama ayunan" jawabnya sembari menunjuk pada seseorang yang berada di luar TK itu, dan orang tersebut tak terlihat oleh temannya.

"Mana Chan gak ada juga" ucap teman satunya.

"Itu... apa kalian ngak liat, dia seram, menakutkan juga menatapku marah" ucapnya yang mengalihkan pandanganya ketika bertatapan langsung dengan manusia itu atau mungkin bisa di maksud mahluk menyeramkan di balik pohon.

"Ah... Bangchan jangan ngomong gitu deh, k-kok jadi merinding ya" ucap orang yang masih setia di ayunannya, sebut saja jihoon, park jihoon

"Jangan ngada-ngada Bangchan, emang disana ngak ada orang" timpal yang lainnya, sebut saja Jake sim.

"Ihk... ya bener sumpah aku melihat.... kemana dia kok jadi ilang" ujar Bangchan sembari mencari orang itu yang tiba-tiba hilang.

"Sudah ku bilang disana emang..... ahkkkk" ucap Jesi di samping Bangchan dengan berteriak ketakutan ketika orang yang di maksudnya itu ada di samping kirinya.

Mereka yang melihat itu pun dengan secepat kilat berlari dari sana menuju kelas mereka.

Napas yang tersengal mereka ber 4 pun berhenti di koridor TK, dan sepertinya orang itu tak mengikuti mereka.

"Hah... tadi ituh... apa ya?" Tanyanya Jihoon dengan napas tersengalnya.

"Mollagaeso, tapi aku kaya pernah lihat tuh cewe pucet" jawab Bangchan yang sudah meredakan napasnya.

"Dimana?" Timpal Jake di samping Jesi.

"Entahlah, yang jelas orang itu sama, tapi sepertinya dia bukan orang, dia..." ucapannya terpotong kala Jesi berucap.

"Hantu" singkatnya panik.

Dan anggukan keyakinan yang Bangchan tunjukan membuat ke 3 temannya bergidik ngeri.

Kring!!!!

"Uahkk" suara bel masuk membuat mereka berteriak histeris karna kaget, pasalnya tiba-tiba saat Bangchan berkata demikian suasana menjadi mencekamkan, dan untungnya itu hanya suara bel yang akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi ke kelasnya yang diikuti mahluk di belakang mereka tepatnya di belakang Bangchan.

Apa-apa ini, jangan lagi donk, pliss jangan lagi.😭

-----

Istirahat ini tak mampu membuat ia bergairah pasalnya Changbin tak ada di sana, Hyunha tampak cemberut sepertinya ia kehilangan sesuatu yang berharga, akan tetapi lamunannya itu tiba-tiba tergoyahkannya ketika seseorang di depan sana tepatnya di hadapannya mendadak tertegun melihat siapa orang yang menghalangi pemandangannya itu.

"Waegeurae?" Tanyanya penasaran.

"Aniya, amugeoteo" hanya itu yang terucap olehnya, dan setelahnya ia pun mengalihkan pandangannya ke sisi jendela sebelah kirinya.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang