part 13

74 15 0
                                    

Wajah itu, wajah yang sekian lamanya tak muncul, akhirnya menampakan dirinya dengan penampilan yang berbeda, sungguh tak bisa tak bisa dipercaya olehnya, bisa melihat wajah yang lama tak bertemu, dambaan hati yang pernah singgah di hatinya, juga seseorang yang pernah menyakitinya, siapa lagi kalau bukan Kim Younghoon

Minha hanya tertegun memandanginya dari atas sampai bawah, penampilannya sungguh sangat berbeda dari kali terakhir ia melihatnya, dirinya yang dulu kalem dengan setelan yang menunjukkan ciri khasnya, kini ia datang dengan penampilan bertolak belakang dari sebelumnya.

Melihat ekspresi Minha seperti itu, membuatnya tersenyum puas, karna telah berhasil membuatnya bungkam melihat penampilan berbedanya.

Dengan menyunggingkan senyumnya, ia pun mulai berucap "bagaimana penampilanku?, apa kau menyukainya?" Tanyanya pada lawan bicaranya ini, dan itu mampu membuatnya menatapnya dengan perasaan yang campur aduk.

"A-ah... k-kau b-berbeda sekali dari sebelumnya" jawabnya ragu.

"Jinjjayeo?" Tanyanya dengan menaikkan satu halisnya, sembari menundukkan kepalanya melihat penampilannya, lalu kembali menatapnya.

"I-iya" ucapnya menganggukkan ragu, "jamkkaman, kenapa kau ada disini? Apa kau yang mau?" Tanyanya cemas setelah sadar akan kedatangannya yang membuatnya takut jika ia akan melakukan hal yang tak se-wajarnya.

"Yang ku mau?, aku mau kau ikut denganku sekarang juga" ucapnya dengan nada datarnya sembari memaksa Minha pergi dari sana.

"Maaf tapi aku tidak bisa, Bangchan anakku pasti menungguku, ini waktunya ia pulang kerumah" cekalnya ketika Younghoon menariknya.

"Aku tak mau tahu kau harus ikut denganku" Younghoon tetap menarik paksa Minha untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Aku tidak mau Younghoon, Bangchan pasti menungguku saat ini" Minha tetap pada pendiriannya berusaha melepas genggaman itu.

"Jika kau tidak mau, anakmu akan menjadi taruhannya" ancamnya membuat Minha seketika bungkam dan menuruti perkataannya.

-----

Dilain tempat, di sebuah UKS dimana Hyunjin berada, ia hanya bisa canggung dengan kedekatannya bersama orang yang bermarga Choi ini, pasalnya saat ia ditarik paksa oleh Yeosang, Chanhee meminta ia untuk mengobati luka memarnya, padahal ini bukan luka serius, kenapa ia begitu khawatir pada ku pikirnya.

Wah wah wah Yeosang ada rivalnya nih, makin seru aja.

"Ahkk..." ringisnya kesakitan ketika Chanhee secara tak sengaja menekan luka memarnya.

"A-ah ah, Mian mian mian, pasti sakit ya? Duh dasar orang yang tak tahu diri, main paksa anak orang kek gini" umpatnya pada orang yang membuat Hyunjin seperti ini.

"Aish.... kau ini, sudah lah ngak usah marah pada orang itu, tak baik lho, aku pun dah memaafkan dia" ucap Hyunjin yang menatapnya sinis.

Dengan tersenyum lebar Chanhee pun berucap "kau emang orang baik Hyunjin, pantas saja banyak orang yang menyukaimu" tatapan itu kembali bertemu ketika ia tersenyum padanya.

Dan Hyunjin membalasnya dengan tersipu malu, pipinya memerah ketika ia memujinya, Chanhee yang melihatnya terkesima dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Cantik, bagaikan bidadari yang tak bersayap datang kepadanya, mewarnai hatinya, meneranginya bagaikan mentari yang terbit di timur.

Sungguh Chanhee benar-benar kagum akan kecantikan yang dimilikinya, sehingga timbul perasaan aneh dalam dirinya.

Perasaan yang entah dari mana membuatnya berdegub kencang di dekatnya, ia hanya bisa memejamkan matanya ketika merasakan sakit yang begitu menyakitkan, saat ia mengingat bahwa Hyunjin tak bisa ia miliki karna banyak jutaan umat yang menginginkannya.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang