part 9

97 21 3
                                    

Ditempat lain, yakni di rumah Hyunha, Changbin hanya menyaksikan Hyunha yang di marahi mamanya ini, tanpa perlawanan.

Ketakutan yang menimpanya tak bisa berbuat apa-apa, tapi jika terus diam ia tak bisa membiarkan Hyunha di tampar atau mungkin di pukul olehnya.

Dengan memberanikan diri ia pun mulai berucap "immo maaf, tapi kau tak boleh seperti itu pada anakmu, mentalnya masih lemah"

"Apa pedulimu" bentaknya membuat ia tersentak dan memilih untuk diam.

"Aku lebih baik pergi dari rumah, dari pada harus seperti ini, aku muak denganmu eomma" teriaknya yang tak kalah nyaring darinya.

"KAU INI___" tamparan yang di layangkan olehnya untuk kedua kalinya pada anaknya ini, membuat Changbin yang menyaksikannya hanya menutup matanya dengan menundukkan kepalanya, melihat itu ia mengingat kejadian dimana mamanya pun sama seperti itu kepadanya.

Dengan tangis yang menerpanya tak membuatnya zera, ia langsung bangkit dan masuk ke kamarnya membereskan baju-bajunya ke dalam ransel yang di gendongnya.

Eommanya yang melihatnya pun marah.
"Letakan kembali pakaianmu" bentaknya, namun itu tak mambuatnya menghentikan langkahnya, dan malah terus memasuki bajunya sampai tak tersisa apa pun.

"Mau kemana kau?" Tanyanya penasaran.

"Kau tak perlu tahu aku pergi kemana, kau bukan eommaku lagi" jawabnya yang tak takut akan amarah ibunya.

"Changbin bawa aku pergi dari sini" Changbin yang masih bingung hanya bisa diam melihat pertengkaran antara anak dan ibu ini.

"Changbin kenapa kau diam saja, ayo cepat pergi, sebelum eommaku datang kesini" ucapnya lagi saat melihat tingkah Changbin yang hanya diam saja.

"A-ah n-nee" jawabnya ragu sembari mengendarai sepedanya keluar dari gerbang rumahnya.

Eomma dari Hyunha ini hanya bisa mengehela napas pajang melihat kepergian anaknya, ia tak habis pikir dengan sipat anaknya ini, kenapa juga ia harus melahirkan anak yang bandel sepertinya.

Setelah pergi jauh dari rumahnya, sekarang ini Hyunha berada di taman bermain bersama Changbin, ia disana sedang duduk di dekat pohon dengan menundukkan kepalanya menangisi nasib yang harus ia jalani selama bertahun-tahun, mengapa ibu terus memperlakukannya seperti bayi? Itu yang di pikirannya saat ini.

Changbin yang melihat Hyunha seperti itu, ia pun meluluhkannya dengan mengelus pundaknya lembut.
"Hyunha, sebaiknya kau pulang kerumah, jangan seperti ini, aku pun pernah di perlakukan seperti itu namun akhirnya aku sadar bahwa itu perbuatan ku sendiri" tuturnya lembut.

"Kau tidak tahu saja nasib ku, aku tak ingin lagi pergi ke rumah," isaknya yang mengangkat kepalanya menatap Changbin "bawa aku ke rumahmu Changbin, aku tak bisa terus di perlakukan seperti anak kecil, jaebal Changbin" ucapnya lagi memohon ketika kedua matanya melekat menatap Changbin.

Melihat tangisannya membuat Changbin tak bisa menahan diri untuk membantunya, ia tak rela jika harus meninggalkannya sendirian seperti ini, ia pun tak bisa menolaknya yang akhirnya ia pun mengambil keputusan yang mungkin akan membuat ibunya marah atau mungkin sebaliknya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan membawamu kerumahku" ucapnya yang begitu ragu atas keputusannya.

Dengan tersenyum ria ia pun memeluk Changbin begitu erat karna baru kali ini ada yang mengerti keadaannya.

"Terimakasih Changbin, kau memang teman baikku" ucapnya kegirangan.

"A-ah nee, tapi bisakah kau melepas pelukanmu, semua orang melihatnya" ucapnya ragu ketika orang yang berlalu-lelang itu melihat kedekatannya.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang