part 19

54 15 0
                                    

Jauh dari tempat tinggalnya, ditempat dimana Bangchan berada, kini ia telah sadar sepenuhnya dari tidurnya mengedarkan pandangannya melihat seisi ruangan tersebut yang begitu asing baginya, ini tak biasanya ia melihat ruangan yang penuh dengan kelabang juga ia melihat jeruji besi berada di kanan dan kirinya, sementara jendela berada di hadapannya yang menyilaukan pandangannya.

Ia melihat ke 2 temannya yang berada di samping kirinya masih tertidur pulas di kursi yang mengikat tangan mereka kebelakangnya, kemudian ia melirik Jesi di depan sana yang menggoyangkan tubuhnya berusaha membuka rante yang di pasang pada tangannya, ia terkesiap ketika melihat rante itu ditangannya, pasalnya Bangchan, Jake, dan Jihoon mereka semua diikat oleh tali sedangkan ia harus dipasangkan rante, kenapa ia harus berbeda? Apa jangan-jangan ia yang terus memberontak karna tak ingin di sekap, jadinya ia harus di rante seperti itu.

"Jesi, apa kau baik-baik saja?" Tanyanya memecahkan keheningan.

Mendengar itu membuat Jesi terkesiap, lalu menatap ia dengan tatapan terkejutnya.

"Aniyeo, apa kau bisa membukakan gembok yang terpasang di tanganku" ucapnya yang kesakitan dengan rante yang mengikatnya.

"Tangan ku pun terikat, jadi aku tak bisa, eum..... bagaimana ya" ucapnya kebingungan dan kembali mengedarkan pandangannya melihat apa ada sesuatu disana yang bisa memotong tali itu padanya.

Tiba-tiba saja cahaya yang entah dari mata menyilaukannya, membuatnya menengok apa yang membuatnya penasaran, dan ternyata di sisi kiri paling ujung ada sepihan kaca ia pun senang untuk itu, tapi bagaimana caranya ia mendapatkan serpihan kaca tersebut.

Kaca tersebut berada di samping Jihoon, ia perlu membangunkan Jake di sebelahnya, dan memberitahunya mengambil kaca itu pada Jihoon.

"Jake, ireona, Jake" ucapnya sembari menyenggolnya, dan orang itu pun seketika terbangun dari tidurnya dengan terkejut.

"Waeyeo" ucapnya yang belum tahu dimana mereka sekarang.

"Bangunkan Jihoon dan suruh dia menyeret kaca itu pada ku" pintanya pada Jake yang masih mencerna ucapannya, "cepetan donk, kita dalam masalah tahu, bangunin dia" ucapnya lagi membuatnya tersentak dan kemudian tahu ia sedang diculik sekarang.

"Dimana kita?, kenapa berada disini?" Tanyanya pada Bangchan.

"Ya dimana lagi, kita itu di culik, dan sekarang kita di sekap disini, kau mau kita terus disini cepetan bangunin dia" jawabnya kesal pada orang satu ini.

"O-oke" ucapnya mengangguk antusias lalu menghadap Jihoon di samping kirinya, "Jihoon, ireona Jihoon, Jihoon ahhhh" ucapannya lagi sembari meniup muka Jihoon membuatnya terbangun karna bau mulutnya seperti bau Jengkol.

"Ya ampun Jake mulut lhu bau banget, ngak sikat gigi ya, amit-amit dah gw punya temen kek lhu" cerocosnya meniupkan hidungnya sembari mengelengkan kepalanya karna bau mulutnya.

"Dah lah jangan banyak ngomong kita harus keluar dari sini, Jihoon apa kau bisa menggeserkan kaca itu peke kakimu" timpal Bangchan di samping kanannya.

"Huh?" Ucapannya kebingungan melirik Bangchan, lalu mencari dimana kaca itu berada, dan ternyata kaca tersebut tersimpan di samping kirinya yang paling ujung.

Dia pun berusaha meraih kaca tersebut dengan kakinya, awalnya ia tak bisa mendapatkannya, tapi dengan sekuat tenaga ia memperpanjang kakinya mencapai kaca yang di maksud, dan akhirnya ia pun mulai menggesernya ke samping kanannya, setelahnya kaca tersebut berada tepat di depan Bangchan, kemudian ia menggesernya kembali kebelakangnya, di sana tangannya mulai meraih kaca tersebut membuat ia terjungkal ke lantai.

Semua yang disana terkejut melihat itu, dan orang yang berada di luar sana mendengar ke gaduhan itu, lalu mengecek keadaan anak-anak yang di sekapnya, dan setelah melihat mereka, ia tak menemukan kejanggalan disana karna mereka semua masih tertidur di tempat mereka, tapi saat akan pergi lagi melanjutkan aktivitas nya, ia melihat ada anak yang tergeletak dilantai, ia terkekeh di buatnya dan sama sekali tak menaruh curiga padanya atau tak membenarkan posisinya, karna pikirnya anak itu tertidur pulas ditempatnya dan membuatnya terjungkal seperti itu.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang