part 24

59 16 2
                                    

Keheningan yang tercipta diantara ketiga orang yang sedang termenung dengan pikiran mereka masing-masing, tiba-tiba saja diantara mereka terlonjak kaget pasalnya bel rumah ditekan secara brutal dan berkali-kali, orang tersebut sepertinya tak sabaran membuat Minha mendengus kesal, dan Changbin yang terjungkal pun bangkit.

"Changbin kau tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.

"Nee" jawabnya singkat.

"Ya bentar ngak sabaran banget" pekiknya pada orang yang berada diluar.

Setelahnya Minha pun menyuruh Changbin membuka pintu tersebut, dan ia pun meneruti perkataannya. Setelah berada di depan pintu dan membukanya orang tersebut memeluk Changbin tanpa aba-aba, membuat Changbin terkesiap dengan tingkahnya, dan kedua orang tuanya pun beranjak dari duduknya melihat siapa orang yang dengan lancang merangkul Changbin di hadapannya.

Dengan terisak orang itu berucap "Changbin... hiks kumohon kembalilah kesekolah...hiks aku kesepian tak ada kau .....hiks, aku merasa kehilangan seseorang yang...hiks begitu berharga....hiks ku mohon Changbin.....hiks aku tak mau Seungcheol menggantikan.... hiks mu di hatiku, aku....hiks menyu-kai-mu Changbin" ucapnya yang tak memperdulikan kedua orang tuanya melihat dirinya.

Dan Changbin yang mendengar perkataan itu hanya terkejut dengan jantungnya yang tak karuan, rasanya ia mendapat sesuatu yang lebih dari kata 'berharga', ia sebenarnya sama sukanya seperti apa yang di ucapkan Hyunha-orang yang memeluknya, juga apa yang dirasakannya sekarang terbalas dengan Hyunha mengatakan kata-kata manis padanya.

Melihat wajahnya yang berlinang air mata, secara perlahan ia menyeka air mata itu dengan kedua tangannya, serta menatap lekat kedua bola mata coklat itu, dan tanpa ia sadari perlahan bibir mereka bertemu dan saling melumat satu sama lain.

Sedangkan Minha yang melihat itu tak bisa tinggal diam, mereka itu anak kecil tak seharusnya melakukan itu, tapi saat melangkah di sanggah oleh Seungmin yang lebih membiarkan mereka melakukan itu.

"Minggir Seungmin, aku harus melapaskan mereka, kau tahu kan jika mereka itu masih kecil" pekiknya sembari menggeser Seungmin yang ada di hadapannya.

"Bisakah kau diam, biar mereka seperti itu, ini moment mereka jadi jangan kau ganggu" ucapnya yang tanpa Minha sadari kalau Seungmin berdiri dari kursi rodanya.

"Seungmin ku mohon minggir, mereka tak seharusnya melakukan itu, MINGGIR" teriaknya membuat mereka berdua melepas kecupan itu dan melihat perdebatan di depan mereka.

Namun Seungmin hanya bisa mencengkeram Minha dari belakang dan membawanya kedalam kamarnya, kemudian menguci Minha dengan kedua tangannya didepan pintu kamar.

"Dengar baik-baik Minha, mereka sudah dewasa jadi biarkan dulu mereka, nanti juga mereka takan melakukannya lagi, percaya padaku, aku tahu kau pasti marah tapi jangan seperti ini, ku mohon Minha" ucapan itu tak mampu meluluhkan emosi Minha, ia tetap tak terima jika mereka harus berciuman.

"Seungmin dimana jiwa ke bapaan mu, kenapa kau membiarkan mereka, seharusnya kau pun mencegah mereka, aku tak sudi jika apa yang di katakan nyonya Dae benar, yang tentang anak kita mengincar Hyunha, aku tak bisa biarin semua rumor itu terjadi, ku mohon Seungmin" ucapnya seraya meneteskan air matanya.

"Minha aku tahu kecemasan mu, tapi aku ingin kau mengerti situasi yang mereka hadapi, mereka sekarang tak ingin di ganggu terutama Hyunha, yang sudah menyatakan sukanya pada Changbin, jika dilihat lagi Changbin belum pernah merasakan jatuh cinta, jadi sekali lagi kumohon jangan menganggu mereka untuk saat ini" tuturnya lembut sembari mengaitkan rambut Minha kebelakang telinganya.

Dan benar apa yang dikatakan Seungmin padanya, selama ini Changbin selalu menyendiri disekolahnya, tak ada teman maupun sahabat, dan baru kali ini ia mendapat seseorang yang tulus menyukainya, serta dirumahnya pun ia selalu murung ketika mamahnya memarahinya.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang