part 15

76 16 0
                                    

Dengan mendengus kesal Younghoon berucap "kau memang ngak ada apa-apa nya ya Seungmin, sekitu doank sakit" remehnya pada orang bersimbuh di lantai, "aku meminta izin baik-baik lho, dan kau malah marah" ucapnya lagi memegang rahangnya, menatapnya.

"Aku tak akan membiarkanmu membunuh anak dalam kandungan istriku, dan aku tak mengizinkan mu memiliki istriku, twe" ucapnya menyiduhinya, tapi meleset, dengan tangan yang di pegang oleh suruhan Younghoon.

"Hhaha, kau tak pantas menjadi suaminya tahu, aku punya segalanya dan kau hanya membebaninya" pekiknya kesal sembari bangkit dari duduknya.

"Kau bukan Younghoon ku yang dulu, Younghoon yang ku kenal bukan seperti ini" balas Minha di sebrang sana, "Younghoon aku mohon padamu, jangan sakiti suami ku" ucapnya lagi dengan tangis yang menerpanya.

"Yakk diam kau, jangan mencegahku dengan tangismu," ucapnya sembari menunjuknya "Minha aku kembali memohon padamu, kumohon kembali ke pelukanku" ucapnya lagi saat ia dihadapannya.

"Maaf Younghoon aku tidak bisa, aku sudah menjadi istri sah Seungmin, jadi aku mohon padamu jangan mengusik ketenangan kami" jawab Minha yang menahan air matanya.

"Ah.... Minha jaebal, aku tak ingin seperti ini, aku ingin mengubah semuanya, jaebal Minha, jaebal" Younghoon tetap memohon padanya, ia sungguh depresi dengan apa yang di deritanya saat ini.

Dan Minha tak berkata setelahnya, hanya menangis yang ia lakukan, mengenang kembali masa pahitnya bersama Younghoon, ia tak tahu harus bagaimana pada mantan kekasihnya ini, karna kini cintanya berpindah pada suaminya Lee Seungmin.

Beda lagi dengan Changbin, ia kembali menghubungi sang kakak pertama untuk mengabari keadaannya saat ini.

Jisung yang sedang menyusuri tempat mencari Hyunjin tiba-tiba terhenti, saat hpnya berdering.

"Aishh... mengganggu saja, ada apa Changbin menelpon?" Monolognya ketika melihat siapa yang menelpon.

"Ada apa sih nelpon?, hyeong sedang sibuk" ucapnya lagi saat menganggkat telpon tersebut.

"Ah... untunglah kau mengangkatnya, gawat hyeong, dirumah mamah di sekap oleh orang yang sepertinya meneror kita waktu itu" bisiknya di sebrang sana, dan itu membuat Jisung tertegun, bagaimana ini apa dia harus pulang kerumah atau menolong adiknya yang entah dimana.

"Mwo? Bagaimana bisa?" Ucapnya terkejut.

"I don't know, yang pasti dia ada di rumah menyekap mamah di kamar Hyunjin noona, apa kau bisa kesini hyeong, kalo bisa kau kesini dengan membawa bantuan, atau mungkin kau hubungi polisi" bisiknya panik, takutkan orang yang sedang berjaga di depan kamarnya menemukannya.

"Bagaimana ini? Hyunjin dia di culik, Hyeong tak bisa kesana, Hyeong harus mencari noona mu dulu" ucapnya yang sama panik.

"Mwo? Aish.... ya udah lah hyeong lebih baik kau cari noona, biar aku menghentikan mereka" kesalnya yang tak kalah terkejutnya.

"Andwae, kau tetap disana, setelah menemukan Hyunjin Hyeong pasti kesana" larangnya pada Changbin supaya ia tak memcampuri urusan orang dewasa.

"Oke lah, ya udah semoga hyeong ketemu sama noona, bye" ucapnya yang lalu menutup telponnya secara sepihak.

Setelah itu Jisung pun melanjutkan langkahnya mencari Hyunjin.

Dan disini lah Hyunjin berada, ia sedang tersimpuh di lantai dengan meyaksikan kedua sejoli yang sedang saling memukul satu sama lain, tenaga Hyunjin terasa lemah tak bisa melerai perdebatan didepannya, ia seperti orang yang kekurangan giji, seperti tunawisma yang pakaiannya sedikit lecet, dan rambutnya acak-acakan.

Straykids family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang