Be My Forever || Orang Asing

133 14 0
                                    

Wanita dengan kemeja putih polos, serta rok rajut semata kaki berwarna abu tua itu tampak menghirup udara segar, sesaat setelah kedua kaki berbalut flat shoes putihnya itu turun dari mobil yang cukup mewah, dan berhenti di sebuah lobi rumah sakit,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wanita dengan kemeja putih polos, serta rok rajut semata kaki berwarna abu tua itu tampak menghirup udara segar, sesaat setelah kedua kaki berbalut flat shoes putihnya itu turun dari mobil yang cukup mewah, dan berhenti di sebuah lobi rumah sakit, yang selama dua minggu ini menjadi tempat kerjanya yang baru.

Meira Aprilian Hadikusuma, telah resmi bekerja di Trisakti Hospital, sesuai keinginannya, sebagai spesialis dokter bedah. Sosok yang selalu menjadi perbincangan di tempatnya bekerja, karena paras cantik, dan keramahannya.

Tidak sedikit dokter pria yang mencoba mendekatinya, dan berminat menjadi kekasihnya, tapi mereka semua mundur saat sosok pria berpakaian formal ikut turun dari mobil bersama dengan Meira.

Raja Dewangga Lesmana, selama dua minggu ini pria itu selalu mengantar jemput Meira, memastikan Meira sampai, dan pulang dengan selamat.

Meira menoleh ke arah Raja yang berdiri di sampingnya, setelah pembicaraannya malam itu bersama dengan kedua orang tuanya, ia memutuskan untuk melupakan Karel, dan mencoba untuk menerima Raja.

Ayahnya benar, Raja adalah pria yang baik. Ah, ralat! Sangat teramat baik, ia selalu menghujaninya dengan kata-kata, dan perlakuannya yang manis. Meski saat ini hubungan keduanya masih belum memiliki kejelasan, Meira merasa sangat nyaman dengan adanya Raja.

"Setiap hari kau seperti seorang pengangguran, mengantar jemputku seperti ini," lagi-lagi, entah untuk ke betapa kalinya, Meira menggerutu kepada pria yang tengah di tatapnya itu.

Seperti biasa, Raja hanya membalasnya dengan tawa ringan. "Tuan putri, kau sudah mengatakan itu puluhan kali," kekehnya, dan Meira hanya mencebik kesal.

Raja mengacak pucuk kepala Meira seraya terkekeh pelan. "Tolong jangan merasa sungkan seperti itu, kau tahu betul, kita bukanlah orang asing,"

Meira berdeham seraya memukul pelan lemgan Raja, dan mulai merapikan rambutnya. "Iya, tapi kenapa kau merusak rambutku?!" sungutnya.

Raja tergelak, lantas menarik tubuh Meira ke dalam pelukannya, hanya beberapa saat saja, lalu Raja melepaskannya. "Kabari aku, jika pekerjaanmu sudah selesai, oke?"

Meira mendengkus pelan, "Tidak mau,"

Raja menaikkan sebelah alisnya, tampak tidak suka dengan ucapan Meira. "No! Kau hanya boleh pulang denganku,"

"Ck posesif!" sungutnya.

Raja melihat arloji di tangannya, kemudian kembali menatap Meira. "Aku akan berangkat sekarang. Kau masuklah ke dalam, nanti sore aku akan menjemputmu,"

Meira merotasi kedua bola matanya. "Aku--"

"Tidak ada bantahan," sela Raja, seolah dapat menebak jika Meira akan menolak.

Meira mendengkus kasar. "Iya, iya. Puas? Pergi sana!" serunya.

Raja mengangguk, memberikan senyuman termanisnya kepada Meira. Senyuman yang selalu membuat para wanita mabuk kepayang. Sampai kemudian suara deru mesin mulai terdengar, Raja membuka kaca mobil menatap Meira yang masih membenarkan rambut panjangnya yang tertiup angin.

Be My Forever [Alister Series II] COMPLETED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang