Chapter 15

11.4K 632 8
                                    

Jangan lupa vote dan comment nih xixixi

Di tunggu ya kelanjutannya

*_*_*

Shaila melongokkan kepalanya keluar dari kamar menatap ke sekitar. Melirik Alden yang berdiri di sampingnya dengan sorot mata menatap Shaila geli.

Sedangkan Shaila seakan tidak peduli dengan reaksi yang diberikan Alden. Rasa senang membuncah di dalam dadanya. Ia tak menyangka jika Alden memberikan kesempatan untuknya agar bisa menghirup udara segar.

Sebutan yang membuat Shaila antara percaya tidak percaya. Jalan-jalan. Itu adalah kata-kata yang akan menjadi kata favorit Shaila nantinya.

Shaila melirik tangannya dan Alden yang saling berhimpitan karena borgol yang mengikat mereka. Entah dari mana Alden mendapatkan ide seperti ini.

"Jangan berpikir kabur, Shaila" ucap Alden yang membuat Shaila mendengus tetapi tidak menghilangkan rasa senangnya.

"Kau sedang mengejekku eh ?" balas Shaila dengan mengangkat tangan mereka yang terborgol dan Alden langsung tertawa melihatnya

Alden merasa gemas sendiri melihat reaksi yang diberikan Shaila saat ini untuk semua kata-kata yang dilontarkannya untuk perempuan itu.

Masih dengan senyumannya Alden bergerak mendekat menghapus jarak tubuh mereka berdua. Tangannya terulur dikaitkan dengan tangan Shaila.

Shaila langsung menatapnya dengan tatapan kaget. Tetapi Alden mengabaikannya dan memilih untuk membawa Shaila untuk memulai tour mereka hari ini.

Shaila hanya diam saja ketika melihat para pelayan silih berganti menyapa Alden dan dirinya. Mereka terlihat ramah dan menyapa Shaila dengan hangat.

Beberapa pelayan pernah di lihat Shaila sebelumnya. Pelayan-pelayan yang pernah mengantarkan makanan untuknya ketika di dalam kamar.

Alden menarik Shaila menuju belakang rumah yang langsung menampilkan hamparan taman yang luas. Senyuman lebar langsung muncul di wajah Shaila.

Untuk beberapa saat Alden terlihat tertegun dengan senyuman Shaila yang begitu lebar. Bahkan Shaila sampai memejamkan matanya dan menikmati terpaan udara segar yang berhembus.

Shaila berusaha menghirup udara dalam-dalam. Berusaha memanfaatkan kesempatan untuk menghirup udara segar yang sudah lama tidak dirasakan Shaila.

"Segar sekali" gumam Shaila tanpa sadar dan Alden tersenyum.

"Kau ingin berkeliling rumah ini ?" ucap Alden yang membuat Shaila baru menyadari kehadiran Alden.

"Bolehkah kesana ? Aku ingin merasakan rumput" 

Tangan Shaila terangkat dengan ragu menunjuk hamparan rumput taman belakang yang terpotong rapih. Bahkan Shaila juga melihat kolam renang di ujung taman belakang.

Jangan di tanya seberapa luas rumah Alden ini. Shaila bahkan tidak mau repot-repot memikirkan seberapa kaya Alden sebenarnya.

Pikiran Shaila saat ini hanya terpaku pada rasa nyaman jika kakinya menyapu rumput. Namun bayangan itu harus meredup kala Alden tak kunjung memberikan ijin padanya.

Shaila menatap pria itu lagi dan Alden terlihat menampilkan senyumannya. Sebelum mengangguk menandakan jika pria itu memperbolehkannya untuk ke sana.

Tanpa berpikir ulang Shaila langsung menarik Alden untuk ikut berlari menuju rumput taman. Tangan Shaila menggenggam tangan Alden begitu erat.

Dera tawa kecil Shaila langsung terdengar. Bahkan Shaila langsung melepaskan sandal rumah yang biasa ia kenakan. Jari jemari kakinya langsung menyambut rumput dengan senang.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang