Jeng jeng jeng
Akhirnya update lagi. Cepetkan xixixi
Terima kasih atas semua support kalian ya. Semoga aku terus semangat buat nulis.
Oh ya ini mau ending loh. Tapi benar masih cari jalan buat ngendingin dan nyelesain masalah xixixi.
Doain lancar
Jangan lupa vote dan comment juga ya
Supaya cepet updatenya
Siapin 4500 juga buat episode spesial yang bakalan hadir setelah xixixi
Jangan sampai kelewatan.
*-*-*
Dua Minggu Kemudian.
Alden terlihat fokus dengan pekerjaannya saat ini. Di ruangan kerja yang terlihat mewah dan elegan.
Floyd Company. Siapa yang tidak mengenal perusahaan di bidang Design Interior yang dari tahun ke tahun semakin maju.
Perusahaan keluarganya semakin besar saat Alden mengambil alih ketika berusia 27 tahun. Ia harus menamatkan sekolah dan mengikuti latihan khusus sebelum mengambil alih perusahaan ini.
Sebelumnya semua pengolahan perusahaan di tanggung oleh Nicole. Pria itu mengambil alih pengolahan perusahaan sejak kedua orang tuanya meninggal.
Nicole juga yang mempersiapkan segala persiapan sebelum Alden mengambil alih. Nicole dan Camilla adalah dua orang paling berjasa dalam hidupnya hingga kini.
Oleh sebab itu beberapa tahun yang lalu saat hari dimana seharusnya Nicole dan Camilla pensiun. Alden memberikan 20 persen saham perusahaannya untuk mereka berdua.
Bagaimanapun kedua orang itu sudah menemaninya hingga kini. Bahkan waktunya lebih banyak dihabiskan dengan Alden daripada dengan keluarga serta anak-anaknya.
Setidaknya itu salah satu hal yang bisa dilakukan Alden untuk dua orang pengikut setianya. Tetapi nyatanya Nicole dan Camilla mengatakan akan terus bekerja dengan keluarga Floyd sampai kapanpun.
Sampai mereka merasa sudah tidak mampu bekerja lagi. Alden sangat menghormati keputusan mereka berdua. Mereka sangat berarti di hidup Alden.
Suara ketukan terdengar dan membuat Alden melirik ke layar monitor CCTV depan ruangannya. Terlihat Jeremy tengah berdiri dengan berkas di tangannya.
Jeremy ini adalah sekertaris nya di perusahaan. Alden tidak ingin memiliki sekertaris perempuan karena sepertinya itu sangat merepotkan.
"Masuk" ucap Alden dan pintupun terbuka.
Jeremy masuk dengan berkas di tangannya dan berhenti dua langkah di depan meja kerja Alden.
"Apa yang ingin kau sampaikan ?" Ucap Alden tanpa memandang sekertarisnya tersebut.
Tangannya masih sibuk dengan menandatangani berkas yang sudah diserahkan Jeremy sebelumnya.
"Tentang perkembangan Nona Shaila yang baru saja dikirimkan Tuan Nicole" jelasnya langsung.
Alden yang mendengar nama Shaila memutuskan menaruh bulpoinnya dan memandang ke arah Jeremy.
Alden memang menyuruh Nicole untuk memberikan laporan tentang Shaila setiap bulannya. Hari ini bertepatan dengan Nicole harus memberikan laporannya.
Tanpa mengatakan apapun Alden memberikan tanda jika ia menyuruh Jeremy membacanya.
"Kondisi Nona Shaila baik-baik saja dan nafsu makannya terkontrol normal. Untuk kandungannya ..." Alden menggelengkan kepalanya yang membuat Jeremy menganggukkan kepalanya dan berdehem
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant With Mr. Gay
RomantikShaila Delova perempuan berusia 25 tahun yang merupakan lulusan terbaik di kampusnya. Tetapi hal itu tidak menjamin kehidupannya akan jauh lebih baik. Kebutuhan ekonomi membuatnya harus mau tidak mau menjual dirinya selama semalam. Dengan tawaran ua...