Chapter 39

7.9K 454 13
                                    

Upload lagi nih

Jangan lupa vote dan comment ya

Kebangetan nih dah Sampek sini belum vote dan follow xixixi

Jadi jangan lupa follow juga ya

Oh iya doain juga kalau cerita Pregnant With Mr. Gay bisa aku kebut Sampek ending ya

Nulisnya loh ya kalau upload aku bahkan upload perlahan. Kalau langsung banyak jadi jarang yang vote xixixi jadi pelan-pelan saja

Oh iya juga aku spill juga kalau aku bakalan nulis cerita Lucas loh

Tapi kayanya bakalan full di Karyakarsa

Entah lihat aja nanti xixixi

Jangan lupa vote dan comment ya

*-*-*

Alden terlihat duduk di taman belakang rumahnya. Dokter Richard mengatakan jika kondisi Alden lebih stabil. Bahkan pria itu yang merekomendasikan Alden untuk pulang.

Kata stabil sebenarnya menggambar Alden yang lebih pendiam daripada sebelumnya. Jika Alden kemarin sering berteriak sekarang pria itu memilih diam.

Tidak ada kata yang keluar dari Alden selama 3 hari ini.

Lucas menghela napas pelan melihat sahabatnya seperti itu. Dulu saat penyembuhan Alden pertama kali pria itu langsung kembali seperti biasa.

Menjadi sosok Alden pada umumnya. Semangat hidup itu di ambil dari rasa dendam yang di tanamnya. Namun sekarang Lucas sudah tidak melihat dendam itu dari tatapan Alden

Hanya terlihat seperti rasa ehm... Penyesalan dan amarah. Hanya tipis tetapi Lucas bisa melihatnya.

Tatapan mata Lucas langsung terjatuh pada sebuah kertas yang di pegang Alden. Nyatanya ketika di lihat lamat-lamat itu adalah sebuah foto.

Foto Shaila!

Lucas menatap Alden yang terlihat menolehkan kepala kearahnya. Tatapan Alden terlihat begitu dingin dan tak tersentuh. Lebih dingin daripada sosok Alden yang dikenalnya dulu

"Kau masih mencari Shaila ?" Tanya Lucas pelan dan Alden melirik foto yang di pegangnya sebelum menggenggam sampai foto itu terselip di balik tangannya.

"Tidak" jawab Alden acuh

Lucas melirik ke teras belakang dan menemukan Nicole serta Camilla memandangnya di sana.

Kedua orang itu benar-benar menjadi sosok orang tua untuk Alden. Bahkan Lucas untuk pertama kalinya melihat ekspresi sedih dari tatapan Camilla saat menatap Alden.

Mereka berdua menyayangi Alden.

"Baiklah. Aku akan pergi ke Paris untuk acara besar di sana. Dalam waktu yang cukup lama. Kuharap kau menyelesaikan ehm... Pengobatanmu sampai selesai" ucap Lucas dan Alden terlihat terdiam beberapa saat.

"Aku tidak gila" jawaban Alden membuat Lucas menggaruk lehernya dengan bingung

Sialan! Bagaimana bisa ia merasa canggung dengan Alden. Aura Alden sangat menyeramkan saat ini. Jika ada sebuah elemen yang bisa menggambarkan suasana hati.

Mungkin di balik punggung Alden akan terlihat elemen api biru dan merah yang bercampur.

"C'mon. Aku tidak menganggapmu gila tapi kau harus meneruskan pengobatanmu. Dulu kau menyelesaikannya begitu cepat. Kurasa kali ini kau harus menyelesaikan dengan tuntas"

Ya karena waktu itu semangat Alden di nilai telah kembali. Alden memutuskan pengobatannya. Richard memberikan penjelasan kemarin jika kemungkinan Alden kambuh karena meninggalkan pengobatannya.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang