Chapter 41

9.1K 466 24
                                    

Jangan lupa vote dan comment Bestie

Terlebih lagi jangan lupa follow yaw. Supaya kalian bisa tau nih cerita apa yang bakalan aku tulis sebentar lagi

Spill dulu nih Alden dan Shaila akhirnya ketemu nih ihiiyyy

*-*-*

Shaila mendudukkan tubuhnya di kursi belakang rumah yang di tempatinya. Menatap halaman hijau yang tersuguh di depannya.

Athena sedang tidur di kamar. Anak gadisnya itu suka sekali tidur siang. Jika anak biasanya akan sulit untuk tidur siang.

Athena tidak pernah absen dari kegiatan tidurnya. Terkadang Shaila jadi gemas sendiri ingin merecoki anaknya agar bangun.

Sekarang jam Athena untuk bangun karena waktu sudah beranjak sore. Belum ada suara tangisan dari anaknya itu.

Mungkin setelah ini Shaila akan membangunkan anaknya tersebut.

Suara langkah kaki mendekat membuat Shaila menoleh dan menemukan Cherry. Pelayan yang dikirimkan Nicole di rumah ini.

Perempuan itu datang dengan sebuket bunga besar yang ada di tangannya.

"Ada kiriman untuk Nona" ucap Cherry dengan senyuman manisnya.

Lagi.

Sudah seminggu ini ada orang yang mengirimi bunga untuknya. Tanpa ada suara ataupun hal yang ingin dikatakan melalui bunga itu.

Hanya sebuah kertas kecil berlambang A. Shaila tidak perlu bertanya siapa yang mengiriminya bunga selama seminggu ini.

Shaila mengetahui jawabannya.

Shaila mengulurkan tangannya dan menerima buket tersebut. Mengucapkan terima kasih pada Cherry dan perempuan itu ijin undur diri

Helaan napas terdengar dari Shaila ketika lihat kertas itu lagi. Hanya bertuliskan A.

Buket-buket ini muncul setelah Shaila mendapatkan telfon dari Alden. Shaila yang merasa bingung dan panik. Memilih untuk mematikan panggilan tersebut dan memblokir nomer itu.

Untuk saat ini Shaila bukanlah pemaaf. Kenangan dimana suara Alden yang mengubungi Perci terus teringat di ingatannya.

Alden ingin membunuh anaknya. Lalu apa yang diinginkan pria itu saat ini ?

Shaila cukup tau jika Alden mengetahui alamatnya dari Nicole. Setelah panggilan dari Alden. Nicole mengirimkan sebuah pesan yang mengatakan permintaan maaf yang besar untuk Shaila.

Ia sama sekali tidak bisa menyalahkan Nicole. Pria itu sempat mengatakan jika bagaimanapun cara Shaila berlari ataupun di bawa pergi.

Suatu hari Shaila harus menghadapi Alden. Bagaimanapun Athena perlu tau siapa ayahnya.

Tidak mungkin Shaila menghindar selamanya bukan ?

Namun saat ini Shaila belum siap. Lagi pula Alden tidak melakukan apapun selain mengiriminya bunga.

Entah apa maksud dari semua ini.

Shaila memilih beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju ruang tengah. Berjalan menuju meja di ujung ruangan.

Di sana terlihat beberapa tumpukan bunga dari Alden. Katakan Shaila bodoh! Ia belum bisa memaafkan tetapi Shaila juga tidak bisa membuang bunga itu.

Hatinya tak mengijinkan hal itu.

Shaila menaruh buket hari ini ke tumpukan lainnya. Menatap buket dengan warna yang berbeda-beda.

"Bunga lagi ?" Tanya seseorang dan Shaila menoleh.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang