Chapter 11

12K 637 15
                                    

Wehehe Alhamdulillah update juga

Buntu saya dan banyak pikiran serta tanggungan yang harus dipikirkan. Alhasil gk ada yang jalan sama sekali hehe

Isinya bengong

Hari ini dapet pencerahan dan cus langsung ketik wehehe

Chapter ini lumayan panjang

Selamat menikmati. Oi jangan lupa vote dan comment ya

*-*-*

Shaila membuka matanya karena rasa sejuk yang menerpa kakinya. Shaila segera menarik selimut untuk menutupi kakinya dan memiringkan badannya.

Sepertinya saat ini sudah waktunya untuk bangun. Shaila membuka matanya dan menutupnya kembali sebelum membukanya kemudian mengerjapkan beberapa kali matanya.

Tetapi pemandangan yang aneh membuatnya langsung membuka matanya dengan cepat.

Lucas berdiri di sampingnya dengan kernyitan kening yang dalam. Nyawa Shaila seakan langsung di masukkan begitu saja ke dalam raganya dan langsung terlonjak kaget.

Shaila menarik selimutnya langsung dan menatap Lucas dengan pandangan horor.

Shaila cukup tau jika dirinya saat ini tidak mengenakan pakaian. Tidak perlu di ingatkan apa yang sudah terjadi semalam.

Ia masih cukup ingat dengan apa yang terjadi semalam.

"Kau! Kenapa kau di sini ?" Ucap Shaila keras tak menghiraukan sama sekali suaranya yang mungkin akan tembus hingga ke dinding luar.

Lucas bukannya menjawab pria itu malah mendengus dan menatap Shaila dari atas hingga bawah. Membuat Shaila menarik selimut semakin rapat ke tubuhnya.

"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau di sini"

Shaila langsung mengedarkan pandangan matanya dan menemukan sesuatu yang berbeda dari kamar yang di tempatnya.

Tempat ini lebih luas, lebih bagus, lebih mewah dan lebih segalanya daripada kamar yang ditempatinya.

Kernyitan di kening Shaila semakin dalam ketika melihat tatanan kamar ini benar-benar berbeda. Menyakinkannya jika ini memang bukan kamarnya selama ini.

Shaila kita jika semua yang sudah dilewatinya adalah mimpi dan ia terbangun di kamar pertama kali Shaila menjual dirinya. Tetapi ketika melirik ke arah kanan Shaila masih melihat Lucas yang menatapnya sinis.

"Apa kau lihat-lihat" ketus Lucas yang membuat Shaila melengos dan mendudukkan tubuhnya.

Tetapi merapatkan tubuhnya kearah kepala ranjang dan menahan selimut yang dikenakannya.

"Aku tidak tergoda dengan tubuhmu, perempuan kecil. Jangan berpikir aku akan menyerangmu tiba-tiba karena melihatmu telanjang" ucap Lucas dengan tatapan datarnya.

"Aku juga tidak berniat menggodamu. Kau juga gay mana bisa kau tegang denganku" dengus Shaila tajam dan Lucas langsung mengumpat keras.

Alden tegang padamu

Mendengar pikirannya sendiri kini giliran Shaila yang mengumpat karena memikirkannya.

Brengsek sekali memang.

Suara pintu terbuka membuat Shaila menoleh dan menemukan Alden keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk.

Pemandangan di depannya saat ini membuat Shaila terdiam dan meneguk ludahnya. Air mengalir turun melewati perut Alden.

Pria itu sepertinya tidak menyadari apa yang terjadi di kamar ini karena Alden sibuk mengeringkan rambutnya. Bohong jika Shaila mengatakan jika Alden tampan.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang