Chapter 6

14.6K 745 21
                                    

CHAPTER PANJANG!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DONG

Xixixi

*-*-*

Shaila mengernyitkan keningnya ketika mendengar sedikit keributan di luar kamar ini. Bahkan bayangan orang yang berdiri di depan pintu juga terlihat.

Dengan perlahan Shaila beranjak dari ranjang dan berjalan mendekati pintu kamarnya. Sudah dua hari Alden tidak kembali dan tak menemuinya.

Oh bukan maksudnya mengatakan jika ia merindukan Alden. Hanya saja Shaila berpikir jika yang membuat keributan di luar sana adalah Alden.

Tetapi pikirannya itu langsung sirna ketika pintu tiba-tiba terbuka dan memunculkan seorang pria tampan dengan kulit putihnya.

Pria itu tak kalah terkejut dengan Shaila yang memandangnya. Belum sempat Shaila mengatakan sesuatu. Suara teriakan pria itu membuat Shaila menutup telinga

"Brengsek! Kenapa ada perempuan di sini ?" Maki pria itu cepat dengan menoleh kearah pelayan yang baru saja mengambil piring kotornya.

Pelayan tersebut kelihatan kebingungan dan rasa takut terlihat jelas terbayang di wajahnya. Shaila mengola semua adegan di depannya dengan cepat.

Belum sempat pria itu menoleh kearahnya. Shaila langsung bergerak menyerang maju. Mengangkat kepalan tangannya dan mengarahkan dengan gerakan acak kearah wajah pria tersebut.

Serangan tiba-tiba sukses membuat Lucas terkejut. Belum lagi rasa sakit langsung terasa di hidungnya. Bahkan Lucas dapat menyakini jika hidungnya patah.

Tubuh Lucas limbung dengan keras menghantam tembok di belakangnya. Melihat keganasan Shaila. Pelayan tersebut langsung lari terbirit-birit dan berteriak heboh.

Memanfaatkan keadaan Shaila langsung melesak keluar ke tempat yang diyakini sepertinya ruang tengah di rumah ini.

Tanpa perlu memperhatikan sekitar Shaila langsung bergerak maju. Suara tegas menggelegar di kamarnya. Sepertinya suara pria yang baru di sodoknya tadi.

Itu bukan hal penting. Saat ini yang terpenting adalah mencoba peruntungannya. Rumah ini terlihat sepi seperti tidak ada penjaga sama sekali.

Rasa senang langsung membuncah ketika Shaila menatap pintu besar yang merupakan pintu utama di rumah ini.

Mengumpulkan sekuat tenaganya Shaila berlari menuju pintu tersebut. Hingga tiba-tiba pintu tersebut terbuka dan memunculkan tiga sosok pria yang masuk ke dalam rumah.

Salah satunya pria yang sudah dua hari ini tidak di temuinya. Shaila yang kehilangan keseimbangan karena tidak bisa menghentikan lajunya langsung menghantam tubuh Alden

Mereka berdua langsung terjatuh ke lantai dengan suara yang keras. Lebih tepatnya tubuh Alden yang menghantam keras karena Shaila berada di atas pria itu dan tangan Alden memeluknya erat.

Shaila langsung memberontak cepat ingin membebaskan diri. Tetapi tangan Alden memeluknya erat. Shaila melirik wajah Alden yang memerah dan terlihat menakutkan.

Shaila dengan gencar menendang kakinya dengan cepat berharap jika dirinya akan terbebas dari belenggu Alden. Namun dugaannya salah. Tangan Alden semakin kuat memegangnya.

"Gadis kecil sialan!" Maki Alden yang membuat Shaila langsung menjerit.

"Lepaskan aku brengsek! Kau yang sialan! Pria tua sialan!" Teriak Shaila yang memang disengaja tepat di telinga Alden.

Sesuai dugaannya Alden langsung mendorongnya jauh. Angin segar langsung melingkupi harapan Shaila untuk kabur.

Tetapi semuanya langsung pupus ketika tangan kekar penjaga Alden langsung menariknya. Bahkan pria itu menahannya dengan sekuat tenaga. Mengorbankan jiwa dan raganya memastikan jika Shaila tidak akan lahir.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang