Chapter 25

8.5K 431 3
                                    

Yuhuuu xixixi

Ayolohhhh ayolohhhh

Maaf Author lagi aneh xixixi

Oh iya aku mau kasih info kalau aku udah punya Instagram Khusus Lapak Wattpad

Namanya : Ififah75

Di sana aku bakalan update tentang segala aktivitas lapak Wattpad ya

Informasi terupdate bakalan di upload di sana. Aku bakalan bikin cast-cast semua ceritaku xixixi

Buat lucu-lucuan aja

Jadi buat kalian yang mau dapat info terupdate dan Lain-lainnya. Bisa langsung follow.

Sekadang juga xixixi

Terima kasih

Oy iya jangan lupa vote dan comment Chapter ini ya

*-*-*

Alden menatap Shaila yang terlihat sibuk memandangi pemandangan di bawah mereka. Shaila terlihat terpukau dengan pemandangan yang disuguhkan.

Padahal Shaila bisa dengan bebas memandangi Alden sepuas hati. Tanpa harus mengantri berdesakan dengan yang lainnya.

Tetapi Shaila lebih memilih menaiki benda kotak melayang-layang ini. Oh kalian pasti bertanya-tanya bagaimana bisa Ia mengetahui apa yang diinginkan Shaila.

Entah apa yang membuatnya untuk mencari tau tentang Shaila pada anak buahnya. Oh demi tuhan! Alden dapat melihat wajah Katty yang merona ketika ia menanyai tentang kegiatan Shaila.

Di mata pelayan muda itu terlihat bahagia ketika Alden penasaran dengan kegiatan Shaila. Tetapi perlahan muda itu langsung menutupi wajah malu-malunya.

Tentu saja Katty sepertinya takut jika akan di pecat oleh Alden. Tetapi ia cukup tau jika Shaila akan mengomel padanya karena memecat Katty.

Alden sudah bisa membayangkan kemurkaan seperti apa yang akan dilayangkan Shaila padanya. Selama berada di kediamannya Alden cukup mengerti jika hanya Katty yang terlihat hangat pada Shaila.

Hal tersebut membuat Alden memutuskan agar Katty menjadi pelayan tetap Shaila. Sedangkan Camilla hanya mengawasinya dari jauh.

"Kau akan menyesal jika tidak menikmati pemandangan ini" ucap Shaila yang membuat Alden mengerjapkan matanya beberapa kali.

Sebelum sebuah senyuman muncul di sudut bibirnya.

"Aku lebih menyesal jika menyia-nyiakan pemandangan di depanku" jawab Alden seraya terus menatap Shaila lekat.

Kedua pipi Shaila terlihat memerah dan Shaila terlihat melirik Alden dengan tatapan malu-malu.

"Kau terlalu banyak menggombal" omel Shaila dan Alden terkekeh.

Alden menyandarkan tubuhnya dengan tangan yang terlipat di dada. Duduk saling berhadapan dengan Shaila yang asik dengan kegiatannya.

Perempuan itu duduk sedikit serong agar bisa menikmati pemandangan di bawah mereka. Pemandangan langit cerah dengan suguhan pemandangan kota London dari atas.

"Ini hari kencan kita. Jadi tidak ada salahnya menggombal"

Shaila terlihat tersenyum kecil dan mengedikkan bahunya. Dari pandangan mata Alden ia dapat mengetahui jika Shaila sedang menerawang sesuatu.

Terbukti dengan senyuman Shaila yang perlahan memudar. Digantikan dengan wajah Shaila yang terlihat berubah.

"Kenapa ?" tanya Alden.

Berusaha terlihat biasa saja padahal dalam hatinya Alden sedikit khawatir. Entah darimana dan mulai kapan Alden memiliki hati seperti ini.

Biasanya ia sama sekali tidak pernah mengkhawatirkan sesuatu. Bahkan Alden menganggap jika ia sama sekali tidak memiliki rasa simpati dan empati.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang