"Alden..." Teriak Shaila yang begitu menggelegar di rumah ini.
Jam masih menunjukkan pukul 9 pagi. Tetapi suami tercintanya sudah berulah dan membuat kepalanya pening.
Derap langkah mendekat membuat Shaila langsung memutar tubuhnya dan menemukan suaminya masuk ke dapur dengan senyuman manisnya.
"Yes, Mommy" ucap Alden yang membuat Shaila melototkan matanya dan Alden terkekeh pelan.
"Akui apa kesalahan yang kau lakukan pagi ini" ucap Shaila bersidekap dengan gaya merajuknya.
Mungkin bagi Shaila dirinya terlihat garang sekarang. Tetapi bagi Alden istrinya itu terlihat begitu menggoda dan cantik.
Sangat cantik.
Alden mendekat dan memeluk Shaila. Mengusap pinggang Shaila lembut dan memberikan ciuman di bibir Shaila yang terkantup rapat.
Alden terkekeh pelan dan memberikan kecupan terakhir pada istrinya. Sebelum melingkarkan tangannya pada pinggang Shaila.
Menatap istrinya yang terlihat cantik dengan apron yang membungkus tubuhnya itu.
"Aku menculik Athena dari kasurnya dan membawanya berenang" ucap Alden dengan nada gelinya.
Shaila semakin melototkan matanya. Ia tidak suka jika Alden tersenyum seperti itu padahal dirinya tengah mengamuk.
"Apakah itu benar ?" Tanya Shaila lagi dan Alden terlihat terkekeh pelan.
"Maafkan aku, Mommy. Athena mengatakan padaku ingin berenang pagi hari" aku Alden yang membuat Shaila menghela napas pelan.
"Dia bisa flu. Aku tidak akan melarang kalian berenang siang ataupun sore. Tapi pagi hari astaga!" Dumel Shaila dengan wajah lelahnya.
Rasa bersalah menyusup di dalam dada Alden. Tangannya langsung mengusap pinggang dan punggung Shaila dengan sayang.
Mengabaikan tatapan curi-curi pandang dari pelayan mereka saat ini. Sikap perhatian Alden hanya di tunjukkan pada Shaila
Selebihnya Alden kembali pada mode aslinya. Laki-laki dingin sedikit berbicara.
"Maafkan aku sayang. Hanya kali ini, aku janji" ucap Alden memberikan kecupan di bibir Shaila.
Kali ini Shaila membalas kecupan tersebut sebelum menarik dirinya dari Alden.
"Kurang-kurangilah menuruti ucapan Athena. Aku tidak ingin dia menjadi gadis manja"
"Dia gadis yang pintar. Dia akan mengerti mana yang baik dan salah" ucap Alden dan Shaila menghela napas.
Athena sekarang berusia 3 tahun. Di usianya sekarang anaknya itu memang berbeda dengan anak kebanyakan. Anaknya jarang sekali mengamuk ataupun merengek.
Hanya saja setiap ucapan Athena langsung di turuti oleh Alden. Memang anaknya itu tidak memaksa tetapi Alden selalu memastikan itu tersedia.
Shaila hanya khawatir jika Athena akan tumbuh menjadi anak yang harus mendapatkan semua keinginannya. Tidak ada salahnya Shaila merasa khawatir.
Namun Alden selalu menenangkannya. Mengatakan jika Athena akan tau mana yang benar dan Athena memang tidak menunjukkan tanda-tanda buruk.
Bukankah tidak ada salahnya jika waspada mulai saat ini ?
"Kau mudah sekali marah akhir-akhir ini" ucap Alden yang membuat Shaila mengernyitkan keningnya.
"Kau mau mengatakan aku galak ?" Ucap Shaila langsung dan Alden menggelengkan kepalanya cepat.
"Tidak begitu, cantik. Hanya saja kau mudah marah" Alden mengusap pipi Shaila dengan sayang.
Shaila mendengus dan menggelengkan kepalanya. Berusaha lepas dari pelukan Alden dan pria itu memilih melepaskannya tanpa adegan pemaksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant With Mr. Gay
RomanceShaila Delova perempuan berusia 25 tahun yang merupakan lulusan terbaik di kampusnya. Tetapi hal itu tidak menjamin kehidupannya akan jauh lebih baik. Kebutuhan ekonomi membuatnya harus mau tidak mau menjual dirinya selama semalam. Dengan tawaran ua...