Chapter 31

7.5K 466 9
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya di tunggu banget nih

Supaya aku makin rajin uploadnya

Banyak vote nanti aku update hari ini xixixi

*-*-*

Shaila mendudukkan tubuhnya dengan semangkuk sereal yang dipegangnya. Ini sudah siang tetapi Shaila ingin makan sereal.

Hal itu sempat di tertawakan oleh Katty sebelum perempuan muda itu menyajikannya. Shaila tengah bersantai di ruang tamu dengan semangkuk sereal yang benar-benar terasa lezat.

Camilla mengatakan mungkin itu keinginan bayinya. Memang aneh tetapi Shaila cukup bersyukur.

Sampai saat ini bayinya tidak menginginkan sesuatu yang merepotkan semua orang. Bahkan Seingat Shaila ia tidak pernah merepotkan Alden tentang ngidamnya.

Oh mungkin saat malam itu. Makan pizza tengah malam.

Sepertinya tidak ada lagi. Itu yang membuat Shaila bersyukur jika kandungannya tidak rewel.

Untuk pemeriksaan kandungan juga dokter akan datang dan semua hasil mengatakan jika kandungannya sehat. Begitupun dengan Shaila.

Shaila berharap jika kandungannya kelak akan lahir dengan sehat. Membayangkan akan menimang bayi menggemaskan membuat dada Shaila menghangat

Suara langkah kaki membuat Shaila menoleh dan menemukan Camilla berjalan mendekatinya.

"Tuan Lucas ingin berbicara" ucap Camilla dengan menyodorkan ponsel.

Shaila menatap ponsel tersebut dan beralih menatap Camilla yang berdiri di samping sofa.

"Apa kau akan memberitahukan pada Alden ?" Cicit Shaila dan Camilla tersenyum.

"Tidak Nona. Tuan Alden tidak akan mengetahuinya"

Shaila menggumamkan terima kasih dan tersenyum lega menatap Camilla. Perempuan itu memilih pamit dan pergi dari hadapannya.

Alden tidak pernah melarangnya untuk menghubungi Lucas. Hanya saja hubungan kedua pria itu sedang tidak baik. Jadi Shaila tidak berani untuk menyinggung Lucas sama sekali.

Sudah dua Minggu berlalu sejak kejadian Alden babak belur. Hingga detik ini dua lelaki keras kepala ini tidak mau akur.

Mereka masih diam satu sama lain. Hal itu membuat Shaila merasa kesal sendiri karena ia seperti kehilangan temannya.

"Lucas..." Ucap Shaila saat menempelkan ponselnya di telinga.

"Shaila... Sudah lama sekali" suara Lucas terdengar dan Shaila hanya tersenyum.

"Cukup lama. Oh ya Ada apa kau mencariku ? Bahkan sampai menelfon pada Camilla"

Shaila mendorong mangkuk Sereal menjauh. Sebelum iya memilih menyelonjorkan kakinya.

"Aku hanya ingin memberitahukan jika Albert berada di London saat ini"

Tubuh Shaila menegang mendengarnya. Sudah lama sekali Shaila tidak berhubungan dengan kakaknya itu.

Terakhir kalinya jika diingat adalah dua hari sebelum Alden mengusir Lucas untuk pulang. Setelah itu Shaila belum bertukar kabar dengan Albert.

"Bagaimana kabarnya ?" Cicit Shaila dengan suara pelannya dan terdengar helaan napas dari Lucas.

"Oh sayang, aku tidak bermaksud membuatmu sedih karena tidak bisa bertemu kakakmu. Aku hanya memberi kabar jika kakakmu di sini dan baik-baik saja"

"Terima kasih, Lucas. Itu sangat berarti"

"Dia sedang tidur dan aku memutuskan untuk menelfonmu. Dia berada di apartemenku, dia meminta untuk datang kemari. Ia mengatakan tidak ada yang mengikutinya lagi

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang