Chapter 30

10.8K 543 2
                                    

Jangan lupa vote dan comment nih

Bismillah aku tamatin sebentar lagi xixixi

Mohon bersabar ya. Setelah itu aku akan bikin cerita baru atau mungkin lanjut tergoda duda

Lihat saja mana yang enak xixixi

Di tunggu ya

*-*-*

Shaila terbangun dengan lengan kekar tengah memeluk tubuhnya. Shaila melirik ke bawah dan menemukan Alden bergelung nyaman di perutnya.

Bahkan tangan pria itu terlihat memegang perut buncitnya. Sebuah senyuman muncul di sudut bibir Shaila melihat hal tersebut.

Bukankah hal ini sangat menyentuh ? Ketika pagi hari kau membuka mata pemandangan pertama yang kau lihat adalah sosok pria yang kau cintai memelukmu.

Oh jangan tanyakan bagaimana perasaan Shaila saat ini. Tentu saja dirinya merasa senang.

Suara gumaman pelan terdengar dari Alden ketika Shaila berusaha menggerakkan tubuhnya. Hal itu menandakan jika Alden merasa terganggu dan tidak menyukai hal itu.

Manja.

Ingatan Shaila berputar pada kejadian semalam. Ia sama sekali tidak pernah menyangka jika Alden akan mengatakan hal itu.

Shaila memiliki firasat jika Alden sudah mengetahui semua. Jika selama ini Shaila hanya berpura-pura bodoh.

Tetapi Alden tidak mengatakan apapun. Bahkan pria itu tidak marah ataupun menunjukkan tanda-tanda lainnya.

Alden bertingkah biasa. Bahkan tingkah laku pria itu seakan ia takut kehilangan Shaila.

Oh benarkah ?

"Dan aku tidak ingin ikut mati Shaila"

Tubuh Shaila menegang bahkan tangannya berhenti bergerak untuk membelai rambut Alden.

Alden memeluknya sedikit lebih erat dan tangannya terulur agar Shaila mengusap rambut pria itu lagi.

"Aku merasa sepi" bisik Alden lagi yang membuat Shaila menundukkan kepalanya.

"Jika aku memintamu terus bersamaku. Apa kau mau ?"

Kali ini Alden mendongakkan kepalanya dan menatap Shaila yang masih bengong dengan keterkejutannya.

Untuk pertama kalinya Shaila menatap mata Alden yang memancarkan sorot lain. Pria itu sangat berbeda dari biasanya.

Alden menatap Shaila layaknya anak kecil yang penuh harap menatap ibunya. Benar kata Nicole.

Alden hanya sosok anak kurang kasih sayang yang harus ditinggalkan oleh keluarga yang dicintainya

Walaupun usia Shaila masih lebih muda ketika di tinggalkan orang tuanya. Setidaknya Shaila mendapat kasih sayang yang penuh.

Kemudian ia masih memiliki Albert yang menyayanginya hingga sekarang. Berbeda dengan Alden. Sejak awal dia tidak mendapatkan apa itu kasih sayang.

Orang yang dianggap keluarga dan ia cintai meninggal dengan keadaan tragis. Di depan matanya sendiri.

Shaila tidak bisa membayangkan rasanya menjadi Alden sebentar saja. Lucas menceritakan semuanya pada Shaila. Pria itu yang paling dekat dengan Alden hingga kini.

"Apa kau mau ?" Bisik Alden lagi yang membuat Shaila tersadar.

Apakah ia mau ? Shaila menanyai dirinya sendiri. Sebenarnya tanpa ditanya pun Shaila akan menjawab jika ia mau bersama Alden.

Pregnant With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang