Sumire memandang lekat wajah kawaki, masih terlihat beberapa memar di wajahnya.
"Luka kamu.." Tanya kawaki tiba-tiba.
"Udah mendingan kok ! Gak usah khawatir.."
Kawaki mengangkat satu alisnya dan bertanya, "Siapa yang khawatir ?"
Sumire menarik nafasnya dalam.
Setelahnya, dia mengusap-ngusap kedua telapak tangannya, yang menimbulkan pertanyaan di benak kawaki.
"Kenapa ?" Tanya kawaki kemudian.
Wajahnya yang dingin kini menunjukan sedikit kekhawatiran.
"Dingin ! AC nya depan aku banget !" Jawab sumire.
Mendengar jawaban itu, kawaki menghela nafasnya diikuti dengan tampangnya yang terlihat sangat kesal.
Sumire terkekeh dengan puas.
"Nyari ribut ?!"
"Enggak kok.. enggak ! Kamu itu emangnya selalu serius gini ?" Tanya sumire yang terlihat masih tertawa mengejeknya.
"Pintu keluarnya disana" Jawab kawaki yang langsung bangkit dari duduknya.
Sumire buru-buru menahannya dengan memegang pergelangan tangannya.
"Eh eh.. oke.. oke..! Aku kesini mau minta maaf ke kamu karna udah nampar dan marah-marah ke kamu. Juga, makasih ya karna udah nyelamatin aku waktu itu." Tutur sumire kemudian.
Kawaki diam sesaat.
"Udah ? Itu aja ?"
"Kawaki, aku___"
"Oke, aku udah maafin. Kamu bisa pergi sekarang"
"Kawaki, maksud aku.. biarin aku tebusin kesalahan aku. Lagian, kamu juga udah nyelamatin nyawa aku"
"Ribet !"
"Ya gak apa-apa kan ? Kamu udah nyelamatin nyawa aku, kamu juga ngurus aku selama aku pingsan, terlepas dari kelakuan kurang ajar kamu yang udah sembarangan tidur di... eeehhhhh !" Saking kesalnya sumire bahkan tidak sanggup berbicara tentang insiden di kamar tidurnya.
"Bagus, jadi gini cari minta maaf yang luar biasa ? Jadi kamu kira aku sengaja tidur di samping kamu ?!"
"Terus ? Hmpph ! Mesum !" Ucap sumire sembari melipatkan kedua tangannya di dada. Ia lalu memalingkan wajahnya.
Kawaki sedikit memerah dan terkejut dikatai mesum oleh sumire.
"Me- ??? Aku juga babak belur tau gak ! Sementara aku kompresin kamu, kepala aku juga pusing jadinya aku pingsan di tempat tidur kamu !" Jelas kawaki.
"Ahh !! Udah-udah gak usah ngomong soal itu ! Sekarang kasih tau aja apa yang bisa aku lakuin buat tebus semuanya. Bakal aku usahain sebisa aku." Ucap sumire kemudian.
Kawaki menatapnya aneh, namun kemudian diam sesaat untuk memikirkan sesuatu.
Kawaki kemudian berjalan mendekatinya.
.
"Kamu serius ?"
"Hah.. ya aku serius, tapi jangan yang mahal-mahal sih kalo bisa, karna aku juga cuma pekerja paruh waktu di lab, aku tinggal sendiri dan juga harus bayar uang sewa bulanan, juga keperluan aku yang lainnya, dan_____"
"Oke ! Buat aku bahagia ! Jadi kamu gak perlu keluarin anggaran sepeserpun."
"Gimana.. gimana ?"
"Jadi eida"
.
"HAH ??!! COSPLAY ???"
"Denger, tiap pagi eida bakalan call aku sebagai alarm bangunin buat berangkat sekolah. Dia juga bawain aku bekal dan bersikap lembut ke aku. Dia selalu perhatiin hal-hal sekecil apapun soal aku. Tiap malam, dia juga bakal call ngucapin selamat tidur. Dan dia juga selalu ngingetin aku apapun yang harus aku kerjain, mau itu jadwal aku dan lain-lain" Jelas kawaki.
Sumire masih dengan mata melototnya,
"NEVER ??!!"
"Kamu harus jadi pengganti eida buat aku"
"NEVER !!! MENDING AKU COSPLAY JADI ANIME !"
"Oh, never ??"
"GILA YA KAMU ! ORANG SEMENYEDIHKAN KAMU EMANG SEHARUSNYA GAK PERLU DILADENIN !"
"HAH ?"
"YA, KAMU MENYEDIHKAN !! KAMU JADI GINI CUMA KARNA ORANG YANG SEMASABODO ITU PERGI NINGGALIN KAMU !? GAK SEKOLAH DAN GAK MAU NGOMONG SAMA SIAPAPUN ?! DAN SEKARANG KAMU MINTA ORANG LAIN NGECOSPLAY JADI MANTAN KAMU YANG UDAH NINGGALIN KAMU SEMAUNYA ?! KAMU SINTING YA ?!" UCAP SUMIRE DENGAN EMOSI YANG BERAPI-API.
"Gak ngomong sama siapapun ? Jadi kira-kira kamu tumbuhan ?!" Jawab kawaki.
"HAHA FUNNY !! TIAP MALEM KERJAAN KAMU CUMA NGIGO EIDA, ITU BODOH KAWAKI..!! ASTAGA !! DENGAN KAMU YANG MAU DAPET CEWEK YANG SAMA KAYAK EIDA, BERARTI KAMU MASIH PENGEN KEJADIAN YANG SAMA TERULANG LAGI KE KAMU !"
"Berisik" Gerutu kawaki.
"AKU SEBENERNYA DATENG KESINI GAK BERMAKSUD TERIAK-TERIAK ! COWOK DINGIN, KASAR, KEJAM DAN KELIHATAN PALING JAGOAN DI SEKOLAH YANG AKU KENAL TERNYATA CUMAN COWOK MENYEDIHKAN YANG GAK BISA APA-APA TANPA EIDA !"
"KAMU GAK TAU APA-APA TENTANG AKU !!!!" GERUTU KAWAKI.
Seseorang membuka pintu, boruto disana.
Wajah kawaki tampak merah padam begitupun sumire.
"HEH !! KAMU APAIN DIA ?!" TANYA BORUTO MENGARAH PADA KAWAKI.
"Aku mau pulang sekarang !" Kata sumire kemudian.
Sumire beranjak pergi meninggalkan kamar kawaki, diikuti boruto yang mengejarnya.
Boruto menahan sumire dengan tangannya.
"Sumire, biar aku anterin kamu" Ucap boruto yang menawarkan jasa pengantaran.
Sumire yang enggan menjawab "Gak perlu".
Boruto masih berjuang dengan berkata, "Kalau gak, sekarang aku bakal ke kamar dan ajak ribut kawaki."
Sumire lantas menoleh ke arahnya, "HAHH NGANCEM DENGAN CARA LICIK !" Batin sumire.
Dia akhirnya membiarkan boruto mengantarnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
"2375 Days" [END] ✓
Fanfiction"...Kamu berhasil nyelamatin aku dari rasa sakit kehilangan eida. Aku bahkan gak pernah berfikir aku bisa buka hati lagi ke orang lain, tapi kamu berhasil matahin itu. Tapi sayangnya kehadiran kamu hanya sebentar. Kamu justru ngelakuin hal yang sama...