Sudah seminggu sejak sumire dan kawaki bertengkar.
Keduanya saling menghindar ketika bertemu.
Mereka menjadi orang asing dan karna itu semua teman-teman mereka menjadi heran.
Diskusi mulai di lakukan.
"Ada yang tau mereka berdua kenapa ?" Tanya sarada membuka topik.
"Kayaknya kawaki ngambek semenjak sumire hilang kabar 10 hari" Jawab mitsuki.
"Halah, pasti gara-gara eida udah balik lagi !" Sambung boruto.
"Aku pikir kawaki udah move on dari eida dan dia suka sumire" Tambah iwabe.
"Kawaki gak mungkin serendah itu ! Ngapain nerima orang yang udah ngebuang dia begitu aja" Giliran shikadai menambahkan.
"Jadi gimana ? Ada cara gak buat perbaikin hubungan mereka ?" Tanya yodo.
"Kita harus tau dulu akar permasalahan mereka" Jawab inojin.
Teman-temannya pun mengangguk setuju.
"Aku punya ide supaya tau gimana perasaan kawaki ke sumire" Sambung shinki.
"Hah ? Gimana ?" Tanya sarada.
"Kita harus buat kawaki cemburu." Jawab shinki.
.
Bel pertanda akhir pelajaran di bunyikan.
Siang itu, hujan deras.
Seperti biasa, sumire menggalau dengan hujan.
Namun ketika dia mengingat kawaki, perasaan galaunya pun hilang.
"Nekat !" Ujarnya.
Sumire akhirnya melangkahkan kakinya ke tanah yang sudah dibasahi hujan.
Namun dia menyadari seseorang berdiri di sampingnya dan melindungi kepalanya dengan sweater tebal.
Sumire tersenyum dan menoleh.
"Kawa-ki..." Ujar sumire dan ternyata yang dia dapati shinki di sampingnya.
"Shinki ?" Lirih sumire.
Wajah sumire kembali berubah.
"Iya aku, gak seneng ?" Tanya shinki.
Sumire tersenyum.
"Apaan sih gak gitu ! Makasih !" Jawab sumire.
Shinki melingkarkan tangannya di pinggang sumire.
Mereka berdua mulai berjalan.
Kawaki yang sedang bersama mitsuki dan iwabe melihat itu.
Kawaki mengepalkan tangannya.
Hal itu di perhatikan mitsuki dan iwabe. Mereka tersenyum usil.
.
Eida datang dengan payung lalu tersenyum ke arah mereka. Mitsuki dan iwabe terkejut dengan kedatangan eida.
"Aku kesini buat jemput kamu" Ujar eida pada kawaki.
"Kita gak ada janjian kan ?" Tanya kawaki ketus.
"Aku khawatir aja, takut kamu sakit. Jadi aku dateng kesini bawa payung buat kamu" Jawab eida.
.
Sementara itu, sumire dan shinki berhenti di depan sebuah toko.
"Sumire ? Kenapa berhenti disini ?" Tanya shinki bingung.
"Aku mau beli payung" Jawab sumire.
"Hah ? Tapi kan.."
"Ini bukan buat aku kok ! Aku mau kasih ke seseorang. Dulu dia minjemin payungnya ke aku, tapi belum sempet aku kembaliin, payungnya hilang di bangunan tua di taman senju." Jawab sumire.
"Buat siapa ?" Tanya shinki.
"Orang yang paling gak bisa kena hujan." Jawab sumire.
"Kawaki ?" Tebak shinki.
Sumire hanya menjawab dengan senyuman.
Setelah membeli payung di sebuah toko yang tidak jauh dari sekolahnya, sumire dan shinki pun berencana menemui kawaki.
Mereka berdua kembali ke sekolah. Namun saat tiba di pintu gerbang sekolah, mereka justru mendapati kawaki bersama eida di bawah payung dan berjalan tepat di hadapan mereka.
Kawaki melirik sumire begitupun sumire.
"Sumire ?" Lirih shinki.
"Kayaknya gak perlu.. Kita pulang yuk !" Ujar sumire.
Sumire bergerak cepat meninggalkan shinki.
Shinki pun terpaksa harus berlari mengejarnya.
.
Kawaki dan eida tiba tepat di rumah kawaki.
Eida tampak memegang jidat kawaki sekedar memastikan bahwa suhu tubuh kawaki baik-baik saja.
"Hujannya redah pas udah sampai rumah. Kamu juga langsung pulang aja ya. Makasih buat payungnya." Kata kawaki.
"Sama-sama ! Aku bakalan pulang kalo kamu kasih aku jawaban" Jawab eida.
"Jawaban apa ?" Tanya kawaki.
"Gimana hubungan kita sekarang ?" Tanya eida.
Kawaki terkejut di tanyai perihal itu.
"Kawaki ?" Lirih eida kemudian.
"Aku belum kepikiran soal itu." Jawab kawaki.
Eida tersenyum.
"Setidaknya aku masih ada harapan. Terima kasih" Ujar eida sembari mengecup pipi kanan kawaki.
Kawaki hanya diam tanpa ekspresi.
Eida pun pamit pergi.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
"2375 Days" [END] ✓
Fanfic"...Kamu berhasil nyelamatin aku dari rasa sakit kehilangan eida. Aku bahkan gak pernah berfikir aku bisa buka hati lagi ke orang lain, tapi kamu berhasil matahin itu. Tapi sayangnya kehadiran kamu hanya sebentar. Kamu justru ngelakuin hal yang sama...