DAY 25 - Troublesome Sunday

160 24 0
                                    

Kawaki sendirian di rumah, boruto sedang keluar.

Dia pergi ke dapur untuk mengambil makanan, tapi tidak ada apapun disana.

Dia membuka kulkas berharap ada ramen, buah atau apapun yang bisa di makan, namun yang dia dapat nihil.

Kawaki kesal dan menyalahkan semua pada boruto.

"Hanya tau habisin makanan doang" Batin kawaki.

Kawaki pun memutuskan untuk belanja di supermarket.

#Supermarket

Setelah sampai disana, kawaki segera mencari bahan-bahan yang dia perlukan.

"Susu, buah, snack, sayuran, sosis.. apa lagi ? Kalau ibu ada di rumah, aku gak bakal kerepotan kayak gini" Gumam kawaki.

Kawaki terus berjalan ke sisi rak untuk melihat bahan apa lagi yang perlu ia beli.

Tiba-tiba terdengar keributan di tempat kasir.

"Saya cuma punya kartu debit !"

"Maaf kak, tapi sekarang kami hanya menerima uang tunai"

"KEMARIN SAYA BELANJA DISINI KAN MASIH BISA !"

"Iya kak tapi sekarang____"

"Saya gak mau tau ! Ini cepetan pakai ini !" Ujar pembeli tersebut sembari menyodorkan kartu debitnya.

"Sudah saya bilang, mesinnya rusak dan kartu gak bisa di gesek kak"

"KOK PELAYANANNYA GINI SIH !" Gerutu sumire.

"KAK TAPI_____"

"Berapa semua total belanjaannya ? Segini cukup ?" Tanya kawaki sembari menyodorkan lembaran uang.

Kawaki datang menyelamatkan sumire.

"Kawaki ??" Lirih sumire.

Kawaki tidak menghiraukannya.

Kasir pun menerima uang cash-nya dan kawaki masih menerima kembalian.

"Ini juga belanjaan saya." Ucap kawaki.

Kasir melakukan pekerjaannya. Setelah itu kawaki dan sumire segera meninggalkan supermarket tersebut.

Kawaki jalan lebih dulu, sumire memanggil namanya dari belakang.

"Kawaki, tunggu !" Panggil sumire.

Kawaki berhenti dan di susul sumire dari belakang.

"Makasih ! 2 hari lagi aku gajian, bakalan aku ganti uangnya !" Ujar sumire kemudian.

Kawaki kembali berjalan dan sumire masih mengikutinya.

"Aku gak nyangka bakalan ketemu kamu disini !" Gumam sumire.

"Kenapa ?" Tanya kawaki.

"Kamu bener-bener belanja keperluan dapur" Jawab sumire.

"Karna aku laki-laki ?" Tebak kawaki.

"Gak ! Gak gitu maksudnya !"

"Jadi ?"

"Kamu kelihatan dingin, cuek.. jadi kayak ngagetin aja, ketemu kamu dengan belanjaan kayak gini !"

Kawaki hanya diam dan tidak merespon.

"Oh ya, tadi itu kamu udah kayak cowok di manga favorit aku yang belum lama ini aku baca ! Judulnya -Hana Yori Dango- Dimana cowok kaya, nolongin cewek miskin !"

"Hah ?"

"Cowoknya kaya tapi songong ! Dingin banget kek es. Ceweknya juga brisik banget ! Tiap ketemu mereka pasti berantem, tapi lama-lama mereka bakalan jatuh_____"

Kawaki mendengar dengan saksama dan penasaran dengan kelanjutannya.

"Jatuh ?" Tanya kawaki bingung.

"Jatuh.." Lirih sumire yang ragu.

"Jatuh ?!" Kawaki masih penasaran.

.

"Kayaknya gak deh ! Ah lupain ! Kamu mau masak sesuatu ?"

"Gak, boruto yang masak"

"Dia di rumah ? Di grup kelas, boruto ngirimin foto dia sama shikadai, inojin lagi di suna ngunjungin kampungnya yodo loh. Kayaknya mereka bakalan pulang malem deh"

"Hah ?! Kenapa dia gak bilang-bilang kalo pergi ke tempat jauh kayak gitu ?" Gerutu kawaki.

"Cie kamu khawatir ya ?" Goda sumire.

"Gak !" Bantah kawaki.

"Tsundere sih"

"Berisik ! lagian yang tadi itu, apa kamu punya kebiasaan teriak-teriak di kandang orang ya ? Berapa sih nyawa kamu ?"

"Ya habisnya aku kesal."

Kawaki hanya menggeleng kepalanya tak percaya.

.

"Aku masak buat kamu boleh ?"

"Gak"

"Boleh !"

"Di sambung jadi ?"

"Gak bo..leh..."

"Bagus"

"Ih ! Aku ikutin kamu sampai rumah lho"

"Kamu maksa ?"

"Eida bakalan lakuin ini juga kan ?"

Kawaki tertegun.

Dia terus berjalan menuju rumah diikuti sumire.

#Rumah Kawaki

Setelah sampai di rumah, sumire pun bergegas ke dapur.

Kawaki mengikutinya.

"Kamu serius ?" Tanya kawaki memastikan.

"Kamu bisa tunggu di kamar atau di meja makan."

Kawaki pun berjalan ke meja makan.

Sumire segera menyiapkan segala keperluan masak dan ia pun mulai memasak.

Kawaki terus memperhatikannya. Dia sedikit cemas dan akhirnya memutuskan untuk membantunya.

Sumire terlihat sedang menggoreng udang. Melihat kawaki mendekatinya, sumire menjadi gugup dan tidak fokus karna berpikir kawaki mungkin sudah tidak sabar untuk makan.

Karena melakukan pekerjaannya dengan gegabah, tangan sumire pun kecipratan minyak panas.

"Aaahh!" Gerutu sumire.

Kawaki spontan memegang tangannya dan membawa sumire ke kamar mandi.

Setelah membasuh tangan sumire dengan air, kawaki pun mengoles pasta gigi pada area tangan sumire yang terkena minyak panas

"Ini biasa buat aku. Gak apa-apa kok" Gumam sumire.

Kawaki tidak merespon dan fokus mengoles pasta gigi ke tangannya.

Tiba-tiba sumire menyadari bau hangus.

"Kawaki ! Udangnya ?!"

"Huh ?"

Mereka berdua pun segera berlari ke dapur dan melihat udangnya setengah gosong.

"Aaaaa udangnya !!" Teriak sumire.

Kawaki pun terkekeh melihat wajah frustasi sumire.

Ia pun membantu sumire mengangkat udang gosong tersebut.

Kawaki lalu menyicip udang itu dan mengatakan bahwa ini masih bisa di makan.

Sumire terlihat kecewa dan memasang wajah lesu.

Aku bawain ini ke meja makan, kamu juga siap-siap. Kita makan ini bareng-bareng.

Sumire hanya mengangguk tanpa senyum.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang