DAY 2.372 - HEALING

150 23 0
                                    

6 bulan kepergian kae, lagi-lagi kawaki harus menerima kenyataan pahit dalam kisah percintaannya.

Kawaki mengambil cuti 2 minggu. Dia memutuskan untuk menyegarkan pikirannya.

Dia pun berkunjung di satu kota. Nama kota itu adalah kota "KIRI"

Disana dia juga sudah di tunggu oleh temannya yang bernama kagura. Kagura juga merupakan manager di institut teknologi di kota kiri.

"Jadi, kamu gak bisa jemput ?" Gumam kawaki.

"Kawaki sorry banget, tapi tenang.. aku minta tolong asisten aku jemput kamu disana kok" Jawab kagura.

"Dasar, jadi ngerepotin orang lain kan ?!" Gerutu kawaki kesal.

"Aku gak tau kalo bos aku mau kunjungan kesini. Nanti asisten aku langsung anterin kamu ke hotel yang udah aku pesan. Habis itu aku pasti bakalan langsung nyamperin kamu" Jelas kagura yang terdengar merasa bersalah.

"Aku kesini mau liburan dan kamu udah janji bakalan anter aku keliling kota ini"

"Asisten aku pasti bisa bantu kamu kok"

"Asisten lagi.. kamu tau kan aku gak bisa deket sama orang baru, bisa-bisa asisten kamu malah stres sama aku"

"Ya gimana dong.. pliss maaf banget.."

"Yaahh, aku gak bisa nyalahin kamu juga. Apa aku balik lagi aja ya ke konoha"

"Yaelah jangan gitu dong !"

"Ya mau gimana______"

"Permisi.." Ujar seseorang sambil menyentuh pelan pundaknya.

Kawaki terkejut dan segera berbalik badan.

.

"Asisten pak kagura" Ujar orang tersebut dengan seulas senyum manis sampai membuat matanya menjadi sipit.

"Kawaki ?? Oii kawaki ??" Panggil kagura yang tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari kawaki.

Kagura pun mematikan telfonnya.

Kawaki masih menatap gadis yang berdiri tepat di hadapannya. Gadis yang mengaku sebagai asisten kagura.

.

"Udah lama banget ya, kawaki.. aku_____"

Air mata itu jatuh sempurna hanya beberapa detik setelah mata mereka bertemu kembali.

Gadis itu reflek mengusap air matanya. Pipinya memerah menahan malu.

Kawaki tersenyum lalu terkekeh.

"Siapa kira kalo aku bakalan ketemu kamu disini, sumire." Lirihnya kemudian.

"Maaf, kawaki.."

"Gak, gak perlu minta maaf. Luar biasa ya, aku kira kamu udah lupa sama aku setelah kamu pergi dan menghilang begitu aja selama 6 tahun ini."

Sumire tersenyum kecut mendengar sindiran halusnya.

"Dan kamu tanpa segan muncul di hadapan aku meskipun kamu tau aku udah lama banget nyimpan kebencian sama kamu."

"Apa aku gak boleh muncul di hadapan kamu lagi?"

"Ya, aku gak mau lihat kamu lagi."

Setelah dia berucap seperti itu, ada penyesalan dalam hatinya.

"Aku udah nunggu sejam disini dan malah dapat respon gini dari kamu ?"

"Jadi respon apa yang pengen kamu lihat ?"

"Kalau kamu sekecewa itu sama aku, baik.. selama kamu disini aku bakalan berusaha untuk engga muncul di hadapan kamu. Sorry kawaki.."

"Oh, jadi kalian udah ketemu ya ! Sial aku kira kamu ilang atau kemalingan. Tiba-tiba kamu gak jawab panggilan aku" Kagura muncul.

"Kagura, ini maksudnya apa ?"

"Aku ijin ke bos jemput kamu disini. Pas aku nyebut nama kamu, bos aku langsung tau kalo kamu anaknya temennya. Jadi aku di bolehin kesini."

"..."

"Eh, kamu udah kenalan sama dia ? Ini asisten aku, sumire." Tutur kagura.

Kagura mendekatkan bibirnya ke telinga kawaki.

"Cantikkan ? Kalo kamu suka dia, berarti kamu saingan sama aku!" Bisiknya.

Kawaki menatapnya tajam dan berhasil membuat kagura merinding.

"Baik pak karna bapak disini saya kembali ke kantor saja. Bos juga disana kan?"Ujar sumire.

"Oh, makasih sumire. Tolong urus bos gak guna itu ya" Jawab kagura.

Sumire tersenyum sambil menggeleng pelan kepalanya.

Sebelum dia meninggalkan tempat tersebut, dia masih sempat melirik ke arah kawaki yang juga sedang melihat ke arahnya.

"Baik pak saya berangkat duluan, juga kawaki.. senang ketemu kamu lagi"

Kawaki hanya mengangkat satu alisnya dengan tatapan dingin. Kagura melihat mereka berdua secara bergantian.

"E-ee.. sumire, kawaki juga pasti seneng kok ketemu kamu. Ia kan, kawaki?!" Ujar kagura sembari menyenggol tangan kawaki.

Kawaki tidak memberi jawaban apapun, malah memalingkan pandangannya.

Sumire segera berlalu.

"Senang ngelihat kamu pergi secepatnya" Lirih kawaki kemudian.

"Eh, kok gitu !?" Tanya kagura.

"Aku mau istirahat" ujar kawaki segera berjalan ke arah mobil kagura.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang